, Vietnam
515 views
Photo via Pexels

Rantai apotek asal Vietnam memanfaatkan teknologi untuk melayani pelanggan lebih baik

FPT Long Chau berkomitmen untuk inovasi dan personalisasi dengan tidak mengorbankan kepercayaan pelanggan.

Sebagai seorang yang memperhatikan dinamika pasar, inovasi digital, dan kesehatan masyarakat, FPT Long Chau telah muncul sebagai pelopor di industri apotek Vietnam. Dengan lebih dari 1.700 apotek dan jutaan customer yang dilayani setiap bulan, fokus mereka saat ini adalah menganalisis preferensi pelanggan untuk memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Di Retail Asia Forum baru-baru ini di Kota Ho Chi Minh, Nguyen Do Kuan, chief operating officer FPT Long Chau membahas bagaimana bisnis seperti mereka memanfaatkan teknologi untuk merampingkan operasi dan mengelola volume transaksi yang besar secara efisien.

FPT Long Chau, memproses lebih dari 12 juta transaksi setiap bulan melalui berbagai saluran termasuk platform online dan toko fisik, menunjukkan dampak signifikan dari integrasi teknologi terhadap efisiensi operasional.

Beroperasi di seluruh jaringan toko nasional yang luas, rantai apotek ini memastikan distribusi layanan kesehatan yang adil dengan mempertahankan harga yang seragam dan standar kualitas di daerah perkotaan dan pedesaan.

Komitmen kelompok ini untuk meningkatkan pengalaman pelanggan juga dibuktikan lebih lanjut dengan integrasi AI yang inovatif.

Selain itu, FPT Long Chau juga telah membangun basis pelanggan setia yang melebihi sembilan juta pengguna reguler di platform akun resminya dengan menyesuaikan rekomendasi berdasarkan preferensi dan demografi individu.

Namun, Kuan memperingatkan agar tidak menerapkan AI secara sembarangan, dan menekankan perlunya pemahaman yang mendalam tentang preferensi pelanggan.

Dia mengatakan bahwa personalisasi seharusnya tidak invasive, tetapi harus menunjukkan empati dan dukungan.

Kuan juga mendesak para pemangku kepentingan industri untuk mengutamakan kepercayaan pelanggan daripada canggihnya teknologi.

Ke depan, Kuan menguraikan tujuan ambisius FPT Long Chau untuk melampaui model ritel tradisional dan menjadi tokoh sentral dalam ekosistem kesehatan.

Dengan rencana mempelopori inisiatif vaksinasi dan memperluas layanan kesehatan, rantai apotek ini bertujuan mendefinisikan ulang perannya dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Kuan menyerukan kepada para peritel untuk merangkul transformasi digital sebagai katalis untuk inovasi dan pertumbuhan, mendesak mereka untuk merintis jalan menuju masa depan yang lebih terintegrasi dan berpusat pada pelanggan.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

MR.DIY berekspansi jauh ke pinggiran kota Indonesia

Perusahaan telah tumbuh menjadi lebih dari 850 cabang hanya dalam tujuh tahun.

Semakin banyak peritel Asia Tenggara yang melakukan siaran langsung

Sosial media tidak lagi sekedar tempat berbagi selfie; kini juga menjelma tempat belanja.

Ever Bilena asal Filipina memanfaatkan momentum pertumbuhan terbaru di industri kosmetik

Brand ini mengandalkan Generasi Z di tengah lanskap produk kecantikan yang berkembang pesat.

Lazada Filipina fokus memenuhi semua kebutuhan e-shopper

Shopper membeli berbagai barang dari kebutuhan sehari-hari hingga perhiasan mewah secara daring.

Peritel harus kembali meraih kepercayaan konsumen yang berhemat

Penjual perlu beradaptasi dan lebih melibatkan customer untuk mencegah penurunan penjualan.

Hong Kong K11 MUSEA menjembatani seni, budaya, dan ritel

Pengunjung menemukan brand papan atas dan karya seni setara museum di landmark ritel-budaya ini.

Toys ‘R’ Us Asia mengandalkan ‘Kidult’ untuk mendorong penjualan mainan

Remaja dan orang dewasa berusia 12 tahun ke atas semakin banyak membeli brand mainan ikonik dari era 80-an dan 90-an.