, Vietnam
560 views
Photo via Pexels

Rantai apotek asal Vietnam memanfaatkan teknologi untuk melayani pelanggan lebih baik

FPT Long Chau berkomitmen untuk inovasi dan personalisasi dengan tidak mengorbankan kepercayaan pelanggan.

Sebagai seorang yang memperhatikan dinamika pasar, inovasi digital, dan kesehatan masyarakat, FPT Long Chau telah muncul sebagai pelopor di industri apotek Vietnam. Dengan lebih dari 1.700 apotek dan jutaan customer yang dilayani setiap bulan, fokus mereka saat ini adalah menganalisis preferensi pelanggan untuk memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Di Retail Asia Forum baru-baru ini di Kota Ho Chi Minh, Nguyen Do Kuan, chief operating officer FPT Long Chau membahas bagaimana bisnis seperti mereka memanfaatkan teknologi untuk merampingkan operasi dan mengelola volume transaksi yang besar secara efisien.

FPT Long Chau, memproses lebih dari 12 juta transaksi setiap bulan melalui berbagai saluran termasuk platform online dan toko fisik, menunjukkan dampak signifikan dari integrasi teknologi terhadap efisiensi operasional.

Beroperasi di seluruh jaringan toko nasional yang luas, rantai apotek ini memastikan distribusi layanan kesehatan yang adil dengan mempertahankan harga yang seragam dan standar kualitas di daerah perkotaan dan pedesaan.

Komitmen kelompok ini untuk meningkatkan pengalaman pelanggan juga dibuktikan lebih lanjut dengan integrasi AI yang inovatif.

Selain itu, FPT Long Chau juga telah membangun basis pelanggan setia yang melebihi sembilan juta pengguna reguler di platform akun resminya dengan menyesuaikan rekomendasi berdasarkan preferensi dan demografi individu.

Namun, Kuan memperingatkan agar tidak menerapkan AI secara sembarangan, dan menekankan perlunya pemahaman yang mendalam tentang preferensi pelanggan.

Dia mengatakan bahwa personalisasi seharusnya tidak invasive, tetapi harus menunjukkan empati dan dukungan.

Kuan juga mendesak para pemangku kepentingan industri untuk mengutamakan kepercayaan pelanggan daripada canggihnya teknologi.

Ke depan, Kuan menguraikan tujuan ambisius FPT Long Chau untuk melampaui model ritel tradisional dan menjadi tokoh sentral dalam ekosistem kesehatan.

Dengan rencana mempelopori inisiatif vaksinasi dan memperluas layanan kesehatan, rantai apotek ini bertujuan mendefinisikan ulang perannya dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Kuan menyerukan kepada para peritel untuk merangkul transformasi digital sebagai katalis untuk inovasi dan pertumbuhan, mendesak mereka untuk merintis jalan menuju masa depan yang lebih terintegrasi dan berpusat pada pelanggan.

Uniqlo Singapura melakukan uji coba gerai mini untuk konsumen sibuk

Toko ini dikembangkan berdasarkan masukan dari 31 juta pelanggan dan karyawan.

Kreator media sosial memengaruhi pembelian produk kesehatan di Asia Tenggara

Lebih dari setengah konsumen menemukan produk kesehatan melalui media sosial.

YouTube berupaya menggulingkan TikTok sebagai raja video shopping

Dua dari lima konsumen di Asia Tenggara mencari referensi produk melalui video online.

Yum China mengedepankan smart manajemen restoran

Automasi diperkirakan akan mendukung ekspansi perusahaan di seluruh Cina.

IKEA merombak desain toko di kota-kota besar

Pelanggan di Paris, Mumbai, dan London menginginkan panduan belanja yang lebih jelas.

Hong Kong kehilangan daya tarik sebagai surga belanja akibat tarif

Wisatawan Cina Daratan mungkin akan beralih ke Jepang dan Korea untuk nilai yang lebih baik.

CJ Olive Young berupaya menarik wisatawan yang mencari ‘glass skin’ ala K-beauty

Layanan pemindaian kulit gratis mendorong loyalitas hingga ke luar Korea.

Shiseido memadukan beauty dan science

Batas antara produk kosmetik dan pengobatan estetika semakin kabur.

Levi’s mengandalkan ‘North Star’ Asia dalam mendorong pertumbuhan

Strategi premiumisasi memungkinkan unit Jepang mencatat pertumbuhan tercepat di kawasan.

Pelonggaran aturan acara komersial bisa mendorong pop-up dan meredakan krisis ritel

Interaksi sosial selama acara dipandang sebagai masa depan ritel dan pengembangan mix-use.