, APAC
200 views
Photo from shutterstock

Mengembangkan budaya kolaborasi melalui desain generatif AI

Direktur Kreatif dwp menjawab apa yang akan terjadi selanjutnya bagi desainer dengan integrasi AI dalam arsitektur.

 

Seiring AI, integrasinya dalam dunia desain dan arsitektur tidak terbatas pada peningkatan saja. Menyadari hal ini dengan cepat, Design Worldwide Partnership (dwp) kini mendorong batasan kreativitas yang dipadukan dengan efisiensi.

Selama Retail Asia forum di Bangkok, Direktur Kreatif dwp Thomas Meier menjelaskan keuntungan menggunakan desain generatif AI dan bagaimana hal ini mendorong budaya kolaborasi untuk hasil desain yang lebih baik.

Desain generatif adalah proses di mana algoritma AI menciptakan berbagai pilihan desain berdasarkan parameter yang ditetapkan.

Dalam presentasinya, Meier menggambarkan ini dengan menciptakan sebuah gambar yang ia hasilkan dalam beberapa menit.

"Butuh sekitar 20 detik untuk menghasilkan gambar seperti itu, dan setelah memiliki resepnya, itu bisa didiskusikan  atau dikolaborasikan dengan tim atau klien untuk membuat serangkaian gambar," katanya kepada audiens. "AI bisa membuat variasi dengan menyesuaikan warna, bentuk, pendeknya AI bisa menyesuaikan apa saja."

Meskipun konsep parameter mungkin terlihat membatasi, Meier mencatat AI memungkinkan seseorang untuk berpikir di luar kebiasaan dengan menjelajahi berbagai jalur desain yang mungkin menghasilkan solusi tak terduga yang meningkatkan kualitas dan dampak keseluruhan dari proyek arsitektur.

"Alih-alih melalui satu proses linear, kita bergerak sangat horizontal. Kita menjelajahi berbagai arah, dan melalui iterasi itu, satu ide muncul, yang kemudian harus kita rasionalisasikan," katanya.

Kolaborasi yang ditingkatkan

Seiring dengan fasilitasi AI dalam pembuatan prototipe dan visualisasi, masukan yang cepat menjadi mungkin antara desainer dan klien mereka, memungkinkan percepatan pengambilan keputusan dan mengurangi keseluruhan timeline proyek.

Meier berbagi bahwa selama perayaan ulang tahun ke-30 firma tersebut, mereka memesan chat room, menyiapkan dua laptop, dan mengundang 300 klien untuk sesi brainstorming dadakan mengenai ide-ide desain.

“Kami memberikan waktu lima menit kepada setiap orang. Itu tidak dipersiapkan sebelumnya, jadi Anda bisa duduk di meja kami dan memulai diskusi tentang subjek apa pun, apakah itu landmark di Shanghai, rumah pantai di Phuket, atau apa pun itu,” katanya.

“Beberapa waktu kemudian, kami telah menciptakan sekitar 200 gambar yang menghasilkan 18 konsep yang kami kirimkan melalui email kepada klien kami,” tambahnya.

Meier menekankan bahwa fitur untuk berinteraksi, menghasilkan, dan memodifikasi desain secara real-time secara signifikan meningkatkan pengalaman klien.

Di sisi desainer, AI memungkinkan mereka untuk fokus pada aspek yang lebih strategis dan kreatif dari pekerjaan mereka dengan mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan memakan waktu.

“Pada dasarnya, semua tugas yang relevan dalam pekerjaan kita secara bertahap mulai hilang. Ini adalah waktu baru yang sekarang bisa kita alokasikan untuk penelitian, apakah itu tentang pemahaman brand yang lebih baik, penelitian tentang keberlanjutan, workshop internal, dan lainnya,” katanya.

Jadi, ketika orang melihat pergeseran menuju desain generatif AI, Meier menyampaikan gagasan tentang hubungan saling menguntungkan yang berfokus pada peningkatan produktivitas. Dia percaya bahwa ini memungkinkan inovasi yang lebih mendalam dan memastikan bahwa produk akhir sesuai dengan harapan klien.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

MR.DIY berekspansi jauh ke pinggiran kota Indonesia

Perusahaan telah tumbuh menjadi lebih dari 850 cabang hanya dalam tujuh tahun.

Semakin banyak peritel Asia Tenggara yang melakukan siaran langsung

Sosial media tidak lagi sekedar tempat berbagi selfie; kini juga menjelma tempat belanja.

Ever Bilena asal Filipina memanfaatkan momentum pertumbuhan terbaru di industri kosmetik

Brand ini mengandalkan Generasi Z di tengah lanskap produk kecantikan yang berkembang pesat.

Lazada Filipina fokus memenuhi semua kebutuhan e-shopper

Shopper membeli berbagai barang dari kebutuhan sehari-hari hingga perhiasan mewah secara daring.

Peritel harus kembali meraih kepercayaan konsumen yang berhemat

Penjual perlu beradaptasi dan lebih melibatkan customer untuk mencegah penurunan penjualan.

Hong Kong K11 MUSEA menjembatani seni, budaya, dan ritel

Pengunjung menemukan brand papan atas dan karya seni setara museum di landmark ritel-budaya ini.

Toys ‘R’ Us Asia mengandalkan ‘Kidult’ untuk mendorong penjualan mainan

Remaja dan orang dewasa berusia 12 tahun ke atas semakin banyak membeli brand mainan ikonik dari era 80-an dan 90-an.