, Indonesia
160 views
Source: Junjie Xu (Pexels)

Sebuah laporan: lebih dari 35% orang Indonesia makan untuk mengurangi stres

Pembeli di pasar membeli makanan dan minuman untuk memanjakan diri selama masa-masa sulit.

Lebih dari 35% konsumen di Indonesia beralih ke makanan dan minuman untuk mengurangi stres, kata Mintel Global Consumer Research.

“Konsumen akan tertarik pada makanan dan minuman di masa senang dan di masa-masa sulit, tetapi makanan dan minuman yang enak sering dipasarkan sebagai nakal, menimbulkan rasa bersalah, atau sembrono,” kata Heng Hong Tan, Analis Makanan dan Minuman Senior.

“Brand dapat mempromosikan cara baru untuk membantu konsumen menemukan kesenangan dalam makanan dan minuman, terutama untuk konsumsi di rumah.”

Read more: Indomaret's journey to become a household name in Indonesia

Mintel mencatat bahwa hal ini memberikan peluang bagi brand untuk memikirkan kembali posisi mereka sehubungan dengan produk yang menyenangkan.

Selain itu, laporan tersebut mencatat bahwa makanan dan minuman akan semakin mengambil inspirasi dari teknologi yang terinspirasi dari luar angkasa dan inovasi yang earthly.

“Ini terutama akan menarik bagi Gen Z yang tertarik dengan misteri luar angkasa yang luas. Dari warna kosmik hingga inovasi rasa, merek dapat menjawab keinginan demografis muda ini akan penemuan dan kesehatan spiritual,” kata dia menambahkan.

Follow the link for more news on

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Pasar perawatan hewan peliharaan melejit di Singapura

Mereka menghabiskan uang untuk pelajaran renang, yoga hewan, pilates, dan lainnya.

Jaringan makanan cepat saji asal Cina membidik listing di Hong Kong

Mereka menggunakan kota ini sebagai tempat uji coba untuk ekspansi lebih lanjut ke luar negeri.

Turis dari Shenzhen mendorong permintaan ritel di Hong Kong

Kebijakan masuk yang lebih longgar menguntungkan sektor-sektor terkait pariwisata.

Brand Thailand beralih ke Influencer dalam membuat hype dan meningkatkan profit

Bisnis lokal berada di bawah tekanan untuk bersaing dengan Temu, Shein, dan TikTok Shop.

Lebih banyak peritel di Asia Tenggara melirik kasir self-checkout

Shopper muda dan penetrasi smartphone yang tinggi mendorong tren ini.

‘K-beauty’ menguasai dunia skincare

Produk dengan bahan alami Korea sangat diminati di Cina dan AS.