, Indonesia
138 views
Source: Junjie Xu (Pexels)

Sebuah laporan: lebih dari 35% orang Indonesia makan untuk mengurangi stres

Pembeli di pasar membeli makanan dan minuman untuk memanjakan diri selama masa-masa sulit.

Lebih dari 35% konsumen di Indonesia beralih ke makanan dan minuman untuk mengurangi stres, kata Mintel Global Consumer Research.

“Konsumen akan tertarik pada makanan dan minuman di masa senang dan di masa-masa sulit, tetapi makanan dan minuman yang enak sering dipasarkan sebagai nakal, menimbulkan rasa bersalah, atau sembrono,” kata Heng Hong Tan, Analis Makanan dan Minuman Senior.

“Brand dapat mempromosikan cara baru untuk membantu konsumen menemukan kesenangan dalam makanan dan minuman, terutama untuk konsumsi di rumah.”

Read more: Indomaret's journey to become a household name in Indonesia

Mintel mencatat bahwa hal ini memberikan peluang bagi brand untuk memikirkan kembali posisi mereka sehubungan dengan produk yang menyenangkan.

Selain itu, laporan tersebut mencatat bahwa makanan dan minuman akan semakin mengambil inspirasi dari teknologi yang terinspirasi dari luar angkasa dan inovasi yang earthly.

“Ini terutama akan menarik bagi Gen Z yang tertarik dengan misteri luar angkasa yang luas. Dari warna kosmik hingga inovasi rasa, merek dapat menjawab keinginan demografis muda ini akan penemuan dan kesehatan spiritual,” kata dia menambahkan.

Follow the link for more news on

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Mengembangkan budaya kolaborasi melalui desain generatif AI

Direktur Kreatif dwp menjawab apa yang akan terjadi selanjutnya bagi desainer dengan integrasi AI dalam arsitektur.

3 pilar yang membentuk masa depan ritel di Asia Tenggara

Peritel didorong memprioritaskan digitalisasi, inisiatif pengalaman, dan keberlanjutan untuk tetap kompetitif.

Bagaimana peritel dapat menyeimbangkan strategi omnichannel dengan preferensi konsumen terhadap toko fisik?

Kurang dari setengah konsumen APAC lebih memilih berbelanja online, tetapi kebanyakan masih bergantung pada toko fisik.

Teknologi dan personalisasi mendorong e-commerce di Indonesia

3 eksekutif ritel membandingkan catatan tentang pertumbuhan pesat e-commerce yang didorong oleh teknologi di Retail Asia Forum.

PT ABC President Indonesia mempromosikan ritel dengan kampanye personalisasi digital

COO Dwi Hatmadji menyampaikan strategi keterlibatan Gen Z dan milenial yang sukses di Retail Asia Forum 2024.

Apa yang dibutuhkan brand baru untuk sukses di pasar Asia

Sensitivitas harga tetap menjadi faktor kritis terutama dalam kategori penting seperti makanan dan minuman.

Mengadopsi ritel hyperlocal di Indonesia

Retail Asia Forum di Jakarta membahas kompleksitas penerapan strategi ritel hyperlocal di negara yang beragam seperti Indonesia.

AI mempromosikan perubahan besar dengan reinvensi korporat

Chief digital Siam Piwat Group memuji kekuatan transformatif AI dalam meningkatkan nilai pelanggan, personalisasi, dan kepercayaan brand.