, Indonesia
423 views

Belanja konsumen di Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang solid pada tahun 2022

Ini terjadi ketika Indonesia semakin melonggarkan pembatasan terkait pandemi.

Belanja konsumen di Indonesia diperkirakan akan mencatat “pertumbuhan yang solid” pada tahun 2022 karena pemerintah melonggarkan pembatasan terkait pandemi, Fitch Solutions melaporkan.

Dalam laporannya, Fitch memproyeksikan pengeluaran rumah tangga riil di negara ini akan naik 7,6% selama tahun 2022 menjadi total Rp9,9 triliun (US$692 miliar). Lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan 4,1% pada tahun 2021.

“Peningkatan pertumbuhan belanja konsumen selama tahun 2022 akan datang ketika ekonomi pulih, didorong dengan upaya vaksinasi yang sedang berlangsung di negara itu dan peningkatan resistensi di antara populasi, membuat kemungkinan diberlakukannya lockdown lebih kecil pada tahun 2022,” bunyi dalam laporan tersebut.

“Selama tahun 2022, pertumbuhan belanja konsumen akan mulai moderat, karena konsumen Indonesia melanjutkan pemulihannya dari kontraksi pada tahun 2020.”

Dalam laporan yang sama, Fitch mencatat pihaknya memperkirakan penjualan ritel akan mempertahankan pertumbuhan positif tahun ini karena otoritas Indonesia melonggarkan pembatasan serta membuka kembali perbatasannya untuk perjalanan internasional.

Penjualan ritel di negara itu tumbuh 0,8% pada tahun 2021 karena efek basis rendah. Ini mengikuti kontraksi 11,7% yang tercatat pada tahun 2020.

Secara khusus, penjualan tumbuh rata-rata 10,4% dari Oktober hingga Desember 2021, sedangkan pada periode yang sama tahun 2020 mengalami kontraksi 16,8%.

“Data frekuensi tinggi ini menunjukkan bahwa sementara penjualan ritel di Indonesia masih belum pulih ke tingkat sebelum Covid-19 ketika membandingkan penjualan ritel pada tahun 2021 dengan 2019, ada tren kenaikan pertumbuhan penjualan ritel memasuki tahun 2022,” kata Fitch. 

Ia menambahkan bahwa selain pembatasan yang dilonggarkan dan pembukaan kembali perbatasan, tingkat vaksinasi yang lebih tinggi di negara itu juga dapat mendorong pemulihan yang lebih luas dalam penjualan ritel mulai 2022 dan seterusnya.

Follow the link for more news on

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Meningkatkan penelusuran dan efisiensi manajemen inventaris dengan barcode 2D GS1

Barcode 2D ini berfungsi sebagai penyimpanan data yang kompak.

The Coffee Bean & Tea Leaf menyeimbangkan kualitas dan kenyamanan melalui produk ritel

Mereka memperluas rangkaian produk termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Ini alasan brand-brand mewah meningkatkan investasi AI

Sektor ini telah menginvestasikan lebih dari $360 juta dalam AI selama tiga tahun terakhir.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Langkah besar untuk GOPIZZA: 2.000 toko di akhir 2024

CEO GOPIZZA bertujuan menjadikan brand tersebut sebagai pizza terjangkau  dan terbaik dari Asia Tenggara ke seluruh dunia.

Peritel harus bersiap untuk ‘commerce tanpa batas’

Ahli dari KPMG memprediksi akhir dari perbedaan ritel online dan offline seiring dinamika keterlibatan konsumen.