, Singapore
303 views
Photo from ION Orchard

ION Orchard memimpin praktik takeaway berkelanjutan

Pembeli akan menikmati diskon saat mereka memilih mug atau wadah makanan yang dapat digunakan kembali dari Muuse.

Di Singapura, di mana wadah sekali pakai seperti wadah takeaway menyumbang 30% hingga 70% dari limbah plastik, inisiatif seperti program Sustainable Takeaway dari ION Orchard adalah pernyataan yang sangat serius.

Inisiatif yang didukung oleh SG Eco Fund, melibatkan enam tenant dalam peluncuran pilot yang berlangsung dari 1 April hingga 30 September 2024. Tenant yang berpartisipasi adalah Common Man Coffee Roasters, Food Opera, Plain Vanilla, Starbucks, Toast Box, dan The 1872 Clipper Tea Co.

Yeo Mui Hong, head of executive Orchard Turn Developments yang mengelola ION Orchard, mengatakan bahwa inisiatif yang diluncurkan bekerja sama dengan Muuse ini akan "membangkitkan rasa konsumsi yang bertanggung jawab."

"Pembeli dapat meminjam mug yang dapat digunakan kembali dari lima kafe yang berpartisipasi di ION Orchard dengan memindai kode QR berseri, lalu mengembalikan barang-barang yang dapat digunakan kembali dalam waktu 30 hari untuk dibersihkan secara profesional," kata Yeo.

Yeo menekankan bahwa meskipun mengubah kebiasaan dan gaya hidup pembeli membutuhkan waktu, dia percaya bahwa "yang diperlukan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan adalah langkah-langkah kecil dan praktis yang dapat diambil dalam kehidupan sehari-hari kita."

READ MORE: ION Orchard dives into gamification amidst experiential retail demand

 

Untuk memastikan efektivitas program dalam mengurangi plastik sekali pakai, tenant yang berpartisipasi di ION Orchard memberikan insentif kepada pembeli dengan diskon saat mereka memilih mug dan wadah makanan yang dapat digunakan kembali dari Muuse.

Muuse juga memiliki stan di Food Opera di B4 ION Orchard yang buka dari Senin hingga Jumat, pukul 11 pagi hingga 2 siang, yang mempromosikan program tersebut kepada pembeli. Mal ini, pada bagiannya, mempromosikan inisiatif ini di platform media sosialnya.

"Ada permintaan yang semakin meningkat di kalangan konsumen lokal untuk produk dan layanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, karena mereka semakin menyadari dampak lingkungan mereka dan dengan demikian membuat pilihan yang sadar untuk mendukung brand yang berkelanjutan," kata Yeo.

Untuk memanfaatkan tren konsumen yang sedang berkembang ini, Yeo mengatakan bahwa ION Orchard akan terus berkolaborasi dengan brand-brand dan pembeli yang memiliki visi yang sama dalam komitmen akan berkelanjutan terhadap pengelolaan lingkungan.

Program Sustainable Takeaway bukanlah langkah berani pertama ION Orchard yang diarahkan untuk mempromosikan kesadaran lingkungan. Pada 2021, mereka meluncurkan kampanye Green Points untuk mendorong pelanggan membawa tas belanja, mug, dan wadah makanan yang dapat digunakan kembali.

"Tindakan menggunakan kembali barang-barang lebih dari sekadar pilihan. Ini menandakan upaya yang disengaja untuk menjalani kehidupan yang berkelanjutan sebagai norma. Menganjurkan praktik berkelanjutan di ION Orchard adalah perjalanan yang berkelanjutan, yang membutuhkan dedikasi, kolaborasi, dan komitmen terhadap perubahan positif," kata Yeo

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Kafe dalam toko di Singapura mungkin segera mencapai titik jenuh

Jika setiap peritel memiliki kafe sendiri, maka itu bisa jadi tidak lagi istimewa.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.

Blind Box memacu pertumbuhan koleksi mainan di Pasar Asia-Pasifik

Konsumen terus membeli hingga mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Peritel membutuhkan lebih dari sekadar layanan personal untuk bertahan

Konsumen semakin tidak menoleransi pengalaman yang dipersonalisasi secara generik dan tidak autentik.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.