
Decathlon semakin dekat dengan konsumen hybrid Singapura melalui layanan pengambilan pesanan
Peritel perlengkapan olahraga terbesar di dunia kini memungkinkan shopper mengambil pesanan daring mereka sambil bepergian.
Decathlon tengah membangun kesuksesan layanan pengambilan pesanannya (pick-up service) di Singapura seiring dengan langkahnya menuju target memiliki 37 lokasi di negara tersebut dalam dua tahun ke depan, menurut CEOnya.
“Kunci ekspansi brand ini adalah keinginan kami agar Decathlon sedekat mungkin dengan komunitas — berada dalam jarak 15 menit dari rumah semua warga Singapura,” kata CEO Decathlon Singapura, Stephan Veyret, kepada Retail Asia.
“Click & Collect dirancang agar dapat menyatu secara mulus dalam kehidupan masyarakat Singapura, memberikan mereka cara yang fleksibel untuk mengambil barang belanjaan saat bepergian,” tambahnya.
Peritel perlengkapan olahraga asal Prancis ini, yang merupakan yang terbesar di dunia, sangat mengandalkan toko fisiknya, dengan 87% penjualannya terjadi di toko dibandingkan 13% secara daring.
Sekitar 50% masyarakat Singapura lebih memilih berbelanja secara hybrid, meskipun mereka cenderung melakukan lebih banyak pembelian secara daring, menurut studi oleh KPMG dan GS1 yang dirilis pada Juni. Sebanyak 26% lainnya mengatakan mereka sebagian besar berbelanja daring, namun tetap mengunjungi toko fisik untuk produk atau pengalaman tertentu, sementara 21% lebih memilih berbelanja di toko fisik.
KPMG menyoroti munculnya konsep seamless commerce, “yang mengenali perjalanan shopper suatu merek di berbagai platform dan layanan, mencakup media sosial, inovasi pengiriman, aplikasi, situs web, pesan otomatis, dan interaksi digital lainnya, yang semuanya terintegrasi secara mulus dengan toko fisik tradisional.”
“E-commerce adalah sesuatu yang telah lama menjadi kebiasaan masyarakat Singapura,” kata Veyret. “Dengan kecepatan dan efisiensi yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari, ‘quick commerce’ dengan cepat menjadi standar layanan yang diharapkan.”
Selain dari sisi kenyamanan, layanan Click & Collect Decathlon juga sejalan dengan nilai-nilai perusahaan yang lebih luas. “Sebagai contoh, setiap van pengantaran membawa beberapa paket dalam satu perjalanan ke masing-masing dari 18 toko kami, sehingga pengiriman lebih dekat dengan shopper sekaligus mengurangi jejak karbon kami,” kata CEO tersebut.
Selaras dengan tujuan keberlanjutan perusahaan, Decathlon telah berkomitmen untuk menghilangkan plastik sekali pakai dari operasional e-commercenya. Upaya ini semakin diperkuat oleh peningkatan kesadaran sebesar 30% dari tahun ke tahun terhadap lini produk Second Life milik Decathlon, yang menandakan meningkatnya penerimaan terhadap barang bekas.
“Sebagai sebuah brand, kami memahami bahwa baik konsumen maupun brand saling mendorong untuk menjadi lebih berkelanjutan, dan keduanya memainkan peran penting dalam mendorong praktik yang lebih ramah lingkungan,” kata Veyret.
Perusahaan menargetkan seluruh produknya diproduksi menggunakan energi terbarukan pada 2026, meningkat dari 65% saat ini. Pada 2023, Decathlon berhasil mengurangi emisi karbonnya sebesar 9,2%, sekaligus mencatatkan pertumbuhan pendapatan global sebesar 4,2%.
Model bisnis sirkular Decathlon juga semakin diminati, dengan Singapura menjadi pelopornya. Perusahaan telah memperbaiki dan menjual lebih dari 2.500 sepeda melalui program buy-back, dan berencana memperluas inisiatif ini dengan mencakup peralatan kebugaran serta produk lainnya.
Secara global, Singapura menempati peringkat keenam dalam perputaran bisnis sirkular dan penjualan produk Second Life dalam operasi Decathlon.
Ke depannya, Decathlon berencana untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui kolaborasi dengan Enterprise Singapore, Design Singapore, dan Economic Development Board. Inovasi mendatang mencakup integrasi konten digital dengan pembelian di toko, serta peluncuran program keanggotaan yang diperbarui dengan manfaat seperti penukaran poin dan kebijakan pengembalian barang yang lebih fleksibel.
“Inovasi digital ini akan memungkinkan kami untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, tidak hanya di toko Experience yang lebih besar, tetapi juga di titik layanan Click & Collect yang lebih ringkas,” kata Veyret.
Decathlon terus memprioritaskan inovasi produk, dengan desain yang dibuat oleh para penggemar olahraga untuk para penggemar olahraga. Inovasi yang menonjol termasuk masker snorkelling Easybreath, tenda camping dua detik, dan sepeda lipat satu detik.
Selain itu, program keanggotaan yang telah diperbarui dan diluncurkan pada bulan Juli bertujuan mempererat keterlibatan pelanggan dengan menawarkan berbagai hadiah serta akses eksklusif ke acara dan layanan Decathlon.
“Sebagai peritel perlengkapan olahraga terbesar di dunia, Decathlon terus menggerakkan masyarakat melalui keajaiban olahraga — memudahkan orang untuk menjalani olahraga yang mereka cintai dengan cara yang sesuai bagi mereka, baik secara global maupun di Singapura,” kata Veyret.