, Singapore
685 view s
Anshul Laroia, Chief CPG growth officer at The Coffee Bean & Tea Leaf (Photo via LinkedIn)

The Coffee Bean & Tea Leaf menyeimbangkan kualitas dan kenyamanan melalui produk ritel

Mereka memperluas rangkaian produk termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda.

KONSUMEN saat ini semakin penasaran tentang asal-usul kopi mereka dan bagaimana cara pembuatannya; serta pada saat yang sama, menuntut pilihan yang lebih cepat dan lebih nyaman. Untuk memenuhi tuntutan ini, The Coffee Bean & Tea Leaf mendiversifikasi penawaran produknya dan mengadopsi strategi pengemasan yang berbeda.

“Ada pertukaran antara kualitas versus waktu persiapan,” kata Anshul Laroia, chief CPG growth officer di The Coffee Bean & Tea Leaf, kepada Retail Asia.

Dia mengidentifikasi tren ganda ini sebagai pembentuk perilaku konsumen dan mempengaruhi pasar kopi dan teh di rumah.

“Ada peningkatan rasa ingin tahu tentang kategori ini di mana para pecinta kopi ingin tahu lebih banyak tentang dari mana kopi berasal, bagaimana diproses dan bagaimana rasanya. Mereka menyeduhnya di rumah menggunakan peralatan yang semakin canggih dan semakin mahir melakukannya!” kata Laroia.

“Di sisi lain, kami juga mengamati kebutuhan akan kenyamanan dan kecepatan persiapan yang lebih tinggi, di mana tidak semua orang memiliki 15 menit untuk ritual pour over di pagi hari,” tambahnya.

Data dari Mordor Intelligence menunjukkan bahwa pasar kopi Asia Pasifik diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 5,2% dari 2022 hingga 2027. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya konsumsi kopi di kalangan generasi muda di negara-negara seperti India, Cina, Jepang, dan Filipina.

Asia juga merupakan pemain signifikan dalam industri kopi global, memproduksi lebih dari sepertiga pasokan kopi dunia, menurut Informa. Vietnam dan Indonesia termasuk di antara lima produsen kopi terbesar di dunia.

Di negara seperti Singapura dan Malaysia, "kopi" adalah ritual pagi, sementara kaum urban muda sering mengunjungi kafe modern untuk menikmati latte di tengah suasana minimalis. Kafe lokal independen dan jaringan internasional juga berkembang pesat di kota-kota besar Asia.

Penawaran produk

Laroia mengakui persaingan ketat di pasar kopi rumahan yang ramai, mencatat bahwa mereka termasuk terlambat di bidang ini.

Dia menekankan strategi mereka yang pertama kali berfokus pada pengemasan yang berbeda untuk membedakan diri dan mendisrupsi norma pengemasan konvensional serta menyesuaikan preferensi konsumen.

Rantai kopi dan teh ini memperluas rangkaian produknya, termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda,sehingga menarik bagi pecinta kopi yang mencari kualitas dan kedalaman dalam setiap seduhan.

“Pendekatan kami adalah mengembangkan rangkaian produk yang memenuhi kedua kebutuhan tersebut, dengan pilihan kopi single-origin yang lebih luas pada berbagai tingkat pemanggangan yang seharusnya menarik bagi kelompok pertama dan kemudian memulai dengan produk kompatibel Nespresso, rangkaian produk CPG yang dirancang untuk persiapan yang nyaman dan cepat tanpa mengorbankan kualitas,” kata Laroia.

Perusahaan telah memperkenalkan produk-produk yang kompatibel dengan Nespresso yang dirancang untuk persiapan cepat dan nyaman, memastikan bahwa konsumen dapat menikmati pengalaman kopi premium bahkan di pagi hari yang sibuk.

Strategi pertumbuhan

Salah satu pilar strategi pertumbuhan The Coffee Bean & Tea Leaf yang membedakan mereka dalah komitmen untuk memberikan produk berkualitas tinggi yang mencerminkan pengalaman di kafe, yang dicapai melalui proses pemilihan dan pencampuran yang teliti, kata Laroia.

“Kami memilih format kemasan dan komposisi produk yang dirancang untuk mendekatkan konsumen kami ke pengalaman di kafe sebanyak mungkin,” katanya.

“Meskipun hal ini mungkin dilakukan oleh banyak brand, penelitian kami mengarahkan kami untuk percaya bahwa ini sering kali menjadi frustrasi bagi banyak konsumen, di mana ada perbedaan kualitas pada produk rumahan dibandingkan dengan apa yang didapatkan di kafe,” lanjutnya.

Laroia mencatat bahwa perusahaan menggunakan ini sebagai kriteria kualifikasi untuk memutuskan apa yang akan diluncurkan atau ditinggalkan.

Misalnya, kapsul kompatibel Nespresso mereka menjalani prosedur pemanggangan dan pencampuran yang kompleks yang melibatkan berbagai kopi single-origin untuk memastikan profil rasa yang halus syang ebanding dengan standar kafe.

“Ini adalah proses yang teliti dan sangat sedikit di industri yang bahkan mempertimbangkan untuk melakukan ini mengingat biaya produksi yang lebih tinggi,” kata Laroia. “Namun bagi kami, tidak ada cara lain. Inilah mengapa ketika mencicipi espresso dari kapsul kami di rumah, rasanya memiliki kompleksitas rasa yang sama seperti yang ditemukan di espresso kafe.”

Menyadari kebutuhan untuk membedakan diri di pasar yang padat, The Coffee Bean & Tea Leaf juga mengadopsi format kemasan inovatif yang menonjol di rak-rak ritel untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik konsumen.

“Mengingat bahwa kami memasuki bisnis rumahan lebih lambat daripada sebagian besar brand, kami perlu bekerja lebih keras untuk menonjol dari produk lain di rak,” katanya kepada Retail Asia.

“Untuk alasan ini, kami mengadopsi format kemasan yang mungkin tidak sesuai dengan kode kategori yang sudah ada. Kami melihat ini sebagai penggerak dan pembeda,” tutupnya.
 

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Meningkatkan penelusuran dan efisiensi manajemen inventaris dengan barcode 2D GS1

Barcode 2D ini berfungsi sebagai penyimpanan data yang kompak.

The Coffee Bean & Tea Leaf menyeimbangkan kualitas dan kenyamanan melalui produk ritel

Mereka memperluas rangkaian produk termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Ini alasan brand-brand mewah meningkatkan investasi AI

Sektor ini telah menginvestasikan lebih dari $360 juta dalam AI selama tiga tahun terakhir.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Langkah besar untuk GOPIZZA: 2.000 toko di akhir 2024

CEO GOPIZZA bertujuan menjadikan brand tersebut sebagai pizza terjangkau  dan terbaik dari Asia Tenggara ke seluruh dunia.

Peritel harus bersiap untuk ‘commerce tanpa batas’

Ahli dari KPMG memprediksi akhir dari perbedaan ritel online dan offline seiring dinamika keterlibatan konsumen.