, Thailand
185 views
Shutterstock photo

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Pengalaman ritel yang unik sangat penting dalam menarik pelanggan, terutama demografis yang lebih muda, menurut WCT Malls dari Malaysia.

“Kecuali ada sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan di rumah, mereka akan datang ke mal, apakah itu untuk bertemu teman, menonton film, melakukan olahraga, atau petualangan tertentu,” kata CEO WCT Malls, Selina Chua, kepada Retail Asia.

Dia menyebutkan inisiatif seperti mengadakan taman bertema petualangan dan acara khusus.

“Memiliki hal-hal unik yang harus mereka lakukan di mal mendorong pengunjung datang secara teratur,” tambah Chua.

Pemasaran terarah

Tahun lalu, WCT Malls melaporkan peningkatan yang signifikan sebesar 22% dalam sales tenant dan tingkat okupansi. Chua mengaitkan pertumbuhan ini dengan kampanye pemasaran terarah yang disesuaikan dengan preferensi belanja pengunjung mereka.

“Dengan memahami para pembelanja yang datang ke mal, kami dapat memiliki kampanye pemasaran yang sangat terfokus dan strategis yang menargetkan pembelanja ini, sehingga ketika mereka datang ke mal dan berbelanja, mereka akan menghabiskan [waktu] di mal, dan itu sangat membantu tenant kami dalam hal penjualan,” katanya.

“Pembelanja sekarang bisa melakukan banyak belanja di rumah. Pembelanja yang lebih muda lebih terampil dalam internet dan IT. Mereka membutuhkan sesuatu yang benar-benar berbeda, dan kami perlu membuat mereka keluar dari rumah,” jelasnya.

WCT Malls telah mengadopsi pendekatan pemasaran strategis yang disesuaikan dengan karakteristik unik masing-masing mal, termasuk lokasi bandara dan Paradigm Malls.

Chua menyoroti acara khusus seperti kontes mirip Garfield, yang berhasil menarik kelompok-kelompok khusus seperti pecinta kucing oranye tersebut, serta meningkatkan traffic pengunjung dan pembelanjaan.

Menyeimbangkan daya tarik lokal dan internasional

Selain itu, CEO itu  juga membahas tantangan dalam mempertahankan keseimbangan antara keaslian budaya lokal dan kehadiran brand internasional di WCT Malls.

Dia menyebutkan upaya grup untuk memperkenalkan makanan jalanan lokal dan brand regional bersama nama-nama internasional dalam melayani berbagai preferensi konsumen dan meningkatkan pengalaman mal secara keseluruhan.

Chua menekankan perlunya mal menawarkan alasan menarik bagi pelanggan untuk berkunjung selain hanya berbelanja. Ini termasuk memperluas opsi hiburan seperti pengalaman VR (realitas virtual), balap go-kart, dan trampolin, memastikan bahwa mal tetap menjadi tujuan untuk bersosialisasi dan bersantai.

Selain itu, Chua juga mencatat kesiapan tenant untuk menerima pembayaran melalui dompet elektronik seperti WeChat Pay, Alipay, dan Union Pay khususnya untuk melayani pengunjung internasional, terutama wisatawan asal Cina dalam memastikan daya saing di pasar.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

MR.DIY berekspansi jauh ke pinggiran kota Indonesia

Perusahaan telah tumbuh menjadi lebih dari 850 cabang hanya dalam tujuh tahun.

Semakin banyak peritel Asia Tenggara yang melakukan siaran langsung

Sosial media tidak lagi sekedar tempat berbagi selfie; kini juga menjelma tempat belanja.

Ever Bilena asal Filipina memanfaatkan momentum pertumbuhan terbaru di industri kosmetik

Brand ini mengandalkan Generasi Z di tengah lanskap produk kecantikan yang berkembang pesat.

Lazada Filipina fokus memenuhi semua kebutuhan e-shopper

Shopper membeli berbagai barang dari kebutuhan sehari-hari hingga perhiasan mewah secara daring.

Peritel harus kembali meraih kepercayaan konsumen yang berhemat

Penjual perlu beradaptasi dan lebih melibatkan customer untuk mencegah penurunan penjualan.

Hong Kong K11 MUSEA menjembatani seni, budaya, dan ritel

Pengunjung menemukan brand papan atas dan karya seni setara museum di landmark ritel-budaya ini.

Toys ‘R’ Us Asia mengandalkan ‘Kidult’ untuk mendorong penjualan mainan

Remaja dan orang dewasa berusia 12 tahun ke atas semakin banyak membeli brand mainan ikonik dari era 80-an dan 90-an.