, Thailand
146 views
Shutterstock photo

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Pengalaman ritel yang unik sangat penting dalam menarik pelanggan, terutama demografis yang lebih muda, menurut WCT Malls dari Malaysia.

“Kecuali ada sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan di rumah, mereka akan datang ke mal, apakah itu untuk bertemu teman, menonton film, melakukan olahraga, atau petualangan tertentu,” kata CEO WCT Malls, Selina Chua, kepada Retail Asia.

Dia menyebutkan inisiatif seperti mengadakan taman bertema petualangan dan acara khusus.

“Memiliki hal-hal unik yang harus mereka lakukan di mal mendorong pengunjung datang secara teratur,” tambah Chua.

Pemasaran terarah

Tahun lalu, WCT Malls melaporkan peningkatan yang signifikan sebesar 22% dalam sales tenant dan tingkat okupansi. Chua mengaitkan pertumbuhan ini dengan kampanye pemasaran terarah yang disesuaikan dengan preferensi belanja pengunjung mereka.

“Dengan memahami para pembelanja yang datang ke mal, kami dapat memiliki kampanye pemasaran yang sangat terfokus dan strategis yang menargetkan pembelanja ini, sehingga ketika mereka datang ke mal dan berbelanja, mereka akan menghabiskan [waktu] di mal, dan itu sangat membantu tenant kami dalam hal penjualan,” katanya.

“Pembelanja sekarang bisa melakukan banyak belanja di rumah. Pembelanja yang lebih muda lebih terampil dalam internet dan IT. Mereka membutuhkan sesuatu yang benar-benar berbeda, dan kami perlu membuat mereka keluar dari rumah,” jelasnya.

WCT Malls telah mengadopsi pendekatan pemasaran strategis yang disesuaikan dengan karakteristik unik masing-masing mal, termasuk lokasi bandara dan Paradigm Malls.

Chua menyoroti acara khusus seperti kontes mirip Garfield, yang berhasil menarik kelompok-kelompok khusus seperti pecinta kucing oranye tersebut, serta meningkatkan traffic pengunjung dan pembelanjaan.

Menyeimbangkan daya tarik lokal dan internasional

Selain itu, CEO itu  juga membahas tantangan dalam mempertahankan keseimbangan antara keaslian budaya lokal dan kehadiran brand internasional di WCT Malls.

Dia menyebutkan upaya grup untuk memperkenalkan makanan jalanan lokal dan brand regional bersama nama-nama internasional dalam melayani berbagai preferensi konsumen dan meningkatkan pengalaman mal secara keseluruhan.

Chua menekankan perlunya mal menawarkan alasan menarik bagi pelanggan untuk berkunjung selain hanya berbelanja. Ini termasuk memperluas opsi hiburan seperti pengalaman VR (realitas virtual), balap go-kart, dan trampolin, memastikan bahwa mal tetap menjadi tujuan untuk bersosialisasi dan bersantai.

Selain itu, Chua juga mencatat kesiapan tenant untuk menerima pembayaran melalui dompet elektronik seperti WeChat Pay, Alipay, dan Union Pay khususnya untuk melayani pengunjung internasional, terutama wisatawan asal Cina dalam memastikan daya saing di pasar.

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Meningkatkan penelusuran dan efisiensi manajemen inventaris dengan barcode 2D GS1

Barcode 2D ini berfungsi sebagai penyimpanan data yang kompak.

The Coffee Bean & Tea Leaf menyeimbangkan kualitas dan kenyamanan melalui produk ritel

Mereka memperluas rangkaian produk termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Ini alasan brand-brand mewah meningkatkan investasi AI

Sektor ini telah menginvestasikan lebih dari $360 juta dalam AI selama tiga tahun terakhir.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Langkah besar untuk GOPIZZA: 2.000 toko di akhir 2024

CEO GOPIZZA bertujuan menjadikan brand tersebut sebagai pizza terjangkau  dan terbaik dari Asia Tenggara ke seluruh dunia.

Peritel harus bersiap untuk ‘commerce tanpa batas’

Ahli dari KPMG memprediksi akhir dari perbedaan ritel online dan offline seiring dinamika keterlibatan konsumen.