, Singapore
764 view s

Bagaimana J&T Express Singapura mengatasi permasalahan kekurangan talenta

Peningkatan keterampilan dan otomatisasi membantu perusahaan logistik itu tetap bertahan.

Tenaga kerja merupakan faktor penting bagi setiap perusahaan logistik. Bisa dibayangkan kekhawatiran yang dirasakan J&T Express Singapura ketika bisnis di seluruh dunia menghadapi kekurangan talenta. Selain berusaha mencari dan mendatangkan talenta yang tepat, perusahaan juga memutuskan mencari solusi secara internal.

“[Selama masa itu] kami tidak dapat berharap dapat membawa seseorang yang berpengalaman dalam e-commerce dan logistik secara bersamaan,” Andrew Sim, Excecutive Director J&T Express Singapura, mengatakan kepada Retail Asia.

Sebaliknya, J&T Express Singapura memanfaatkan karyawan yang ada dan memberi mereka kesempatan peningkatan keterampilan dan pelatihan. Bekerja sama dengan universitas dan perguruan tinggi di Singapura, perusahaan juga mengadakan program untuk memperkenalkan industri logistik e-commerce kepada mahasiswa.

Tapi Sim percaya upaya ini saja tidak bisa mengatasi krisis tenaga kerja. Jawabannya masih terletak pada otomatisasi. Oleh karena itu, J&T Express Singapore meningkatkan mesin sortirnya untuk memacu produktivitas, meningkatkan trafic pengiriman  hingga enam kali lipat per jam.

Untuk J&T Express Singapore, empat elemen harus selalu ditingkatkan: orang, proses, software, dan hardware. Gagal menarik lebih banyak talenta dan tidak bisa memberi mereka alat yang diperlukan, menghasilkan risiko tinggi yang coba mereka mitigasi, kata Sim.

Namun, situasinya membaik sejak Singapura membuka pembatasannya sehingga calon karyawan dari negara lain, seperti Malaysia, bisa masuk. Dengan itu, Sim berharap kekurangan talenta akan berakhir tahun ini.

Mengatasi permintaan

Di Singapura saja, penjualan e-commerce diperkirakan tumbuh menjadi $13,4 miliar pada akhir 2026, kata Sim, mengutip sebuah laporan oleh Facebook dan Bain & Company.

Percaya bahwa logistik adalah tulang punggung e-commerce, J&T Express telah berinvestasi, selama dua tahun sekarang, dalam membangun jaringan, gudang, dan proses perangkat lunak baru untuk mengatasi antisipasi peningkatan permintaan.

“Kami telah memperluas jaringan untuk memberikan jangkauan terluas ke brand kami sehingga secara geografis dapat menjangkau lebih banyak konsumen di seluruh dunia,” tambah Sim.

Dalam hal pengiriman, Sim mengatakan bahwa konsumen mengutamakan kenyamanan dan penelusuran paketnya. Oleh karena itu, J&T Express menyediakan berbagai pilihan pengiriman dimana konsumen dapat mengirimkan paket mereka langsung ke pintu mereka atau memilih stasiun loker yang dekat dengan mereka.

Sim juga mengatakan sedang mengembangkan titik J&T di seluruh pulau di mana konsumen dapat mengambil paket mereka.

Untuk memastikan penelusuran, konsumen diberikan pembaruan tentang status pengiriman mereka, mulai dari saat paket diambil, hingga tiba di pusat penyortiran, dan terakhir saat dikirim untuk pengiriman.

Mendorong keberlanjutan

Konsumen juga sekarang menekankan pentingnya inisiatif keberlanjutan yang diambil oleh brand tempat mereka membeli barang, serta rantai pasokan mereka.

Tetapi menerapkan inisiatif lingkungan adalah “bukan satu solusi untuk semua” dan harus dimasukkan ke dalam konteks, menurut Sim.

Infrastruktur dan undang-undang yang ada harus dipertimbangkan. Misalnya, apakah ada kapasitas untuk mendukung armada kendaraan listrik atau apakah sistem jalan dapat menangani perubahan ini.

J&T Express melakukan bagiannya dalam mengintegrasikan inisiatif lingkungan, seperti mendaur ulang bahan kemasan yang dapat digunakan kembali seperti karton, limbah kayu, dan plastik, kata Sim. Plastik bisa digunakan kembali atau dikonsolidasikan dan dibawa ke pabrik daur ulang.

Perusahaan logistik ini juga ingin memanfaatkan teknologi dalam membantu sistem manajemen armada merampingkan perencanaan rute sehingga pengemudi dapat melakukan perjalanan dengan lebih efisien, yang dapat mengurangi jejak karbon mereka. Untuk gudang, Sim mengatakan mereka berinvestasi mengganti bohlam halogen  dengan bohlam LED untuk mengurangi suhu, memperpanjang umur bohlam ini, dan mengurangi penggunaan listrik.

J&T Express menjadikannya titik untuk berbagi praktik dan pengalaman dengan para merchant mereka. Misalnya, perusahaan merekomendasikan produsen kotak kardus yang menggunakan 100% bahan daur ulang kepada merchant sebagai persyaratan. Upaya ini memberikan pengalaman yang lebih baik kepada konsumen, membuat konsumen sadar jika mereka membeli dari merchant yang bertanggung jawab secara sosial, kata Sim.

Follow the link for more news on

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Meningkatkan penelusuran dan efisiensi manajemen inventaris dengan barcode 2D GS1

Barcode 2D ini berfungsi sebagai penyimpanan data yang kompak.

The Coffee Bean & Tea Leaf menyeimbangkan kualitas dan kenyamanan melalui produk ritel

Mereka memperluas rangkaian produk termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Ini alasan brand-brand mewah meningkatkan investasi AI

Sektor ini telah menginvestasikan lebih dari $360 juta dalam AI selama tiga tahun terakhir.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Langkah besar untuk GOPIZZA: 2.000 toko di akhir 2024

CEO GOPIZZA bertujuan menjadikan brand tersebut sebagai pizza terjangkau  dan terbaik dari Asia Tenggara ke seluruh dunia.

Peritel harus bersiap untuk ‘commerce tanpa batas’

Ahli dari KPMG memprediksi akhir dari perbedaan ritel online dan offline seiring dinamika keterlibatan konsumen.