Apa yang Anda lihat itu yang Anda dapat: Belanja lewat livestreaming menjadi daya tarik di Singapura
Penyedia logistik J&T Express dan platform e-commerce Mdada.live berharap untuk meraup untung dari tren belanja ini.
Belanja online akan terus diminati, bahkan ketika tingkat vaksinasi meningkat dan memungkinkan lebih banyak orang untuk pergi ke luar dan berbelanja di toko fisik. Sebuah studi dari VMware menemukan bahwa empat dari 10 orang di Asia Tenggara tidak berencana untuk kembali ke kebiasaan belanja fisik lama, sementara studi Euromonitor secara terpisah melihat peluang penjualan lebih dari US $ 68,5 miliar dalam e-commerce di wilayah Asia Pasifik.
Tapi itu berarti pembeli akan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk memeriksa foto produk yang lalu beserta deskripsinya yang berpotensi untuk mereka beli. Angka dan ukuran pada pakaian tidak akan benar-benar tepat lewat foto, begitu juga kesegaran pada makanan yang sulit diukur lewat foto.
Masuk ke platform livestreaming, atau penjualan langsung pada saat itu juga (liveselling) adalah ketika penjual menjadi host dalam video mempresentasikan barang-barang mereka yang ada di e-commerce dan platform media sosial mereka. Di sana mereka menunjukkan produk mereka, mengobrol dengan pelanggan mereka, dan menghibur audiens mereka. Tren ini tumbuh di Asia Tenggara, dan pebisnis Singapura benar-benar memperhatikan hal tersebut. Perusahaan logistik J&T Express telah melakukan peragaan pakaian secara livestreaming yang sukses pada bulan Agustus, sementara platform penjualan Mdada.live baru saja meluncurkan hub livestreaming dengan sebelas ruang studio lengkap dengan peralatan dan tim teknis.
“Livestreaming memungkinkan konsumen untuk memiliki pengalaman produk atau layanan yang dekat dan lebih personal ketika livestreamer melakukan demonstrasi langsung untuk menunjukkan kualitas atau efektivitas produk / layanan. Selain itu, livestreaming tidak terlalu memakan tempat dan memiliki elemen topik percakapan dan nuansa yang dapat ditambahkan untuk menunjukkan relevansi produk dan layanan. Konten tersebut akan tersampaikan lebih baik kepada pelanggan, ”kata Mdada.live Co-founder, Pornsak Prajakwit dalam wawancaranya bersama Singapore Business Review.
“Ini juga mempercepat proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, karena mereka, pada saat ini, bergeser dengan cepat dari sekedar memiliki perhatian pada produk ke pembelian. Penawaran waktu terbatas seperti voucher dalam satu kali penggunaan menghasilkan rasa urgensi efektif dan dapat menghasilkan tingkat konversi hampir sepuluh kali lebih tinggi daripada penjualan e-commerce konvensional, ”kata CEO J&T Express Singapura Andrew Sim dalam wawancara terpisah dengan Singapore Business Review.
Tren ini menghasilkan angka bagi kedua perusahaan. Mdada.live dapat mencapai 20.000 followers dengan pendapatan tujuh digit per bulan dan lebih dari 100.000 viewers bulanan sejak didirikan pada September tahun lalu. Platform ini telah mengumpulkan 1.600.000 tampilan livestreaming dari 500 kali livestreaming. Dengan Live-Stream Hub-nya, ia mengharapkan pendapatan delapan digit bulanan dalam enam bulan ke depan, karena meningkatkan kapasitasnya menjadi 1.000 jam sesi penjualan livestreaming per bulan, sekitar 80% peningkatan jam tayang. Untuk bagiannya, JT&T ingin melihat peningkatan permintaan pengiriman setelah adanya acara-acara livestreaming yang besar.