, Indonesia
859 views

Erajaya bertujuan menangkap pasar gaya hidup aktif yang berkembang di Indonesia

CEO Djohan Sutanto memastikan EAL melampaui ritel dalam membangun komunitas dan menawarkan pengalaman belanja omnichannel yang mendalam.

Seiring perekonomian Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, dengan proyeksi pertumbuhan 5,31% pada 2022 menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), peritel besar seperti Erajaya memandang hal ini sebagai sinyal positif. Memanfaatkan pemahamannya tentang tren yang muncul dan permintaan konsumen, perusahaan telah memperkenalkan Erajaya Active Lifestyle (EAL) sebagai vertikal bisnis yang berdedikasi untuk mendukung dan mempromosikan gaya hidup aktif di kalangan masyarakat Indonesia.

Erajaya percaya akan potensi pasar gaya hidup aktif ini mengingat meningkatnya kelas menengah, ditambah dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan kesejahteraan. CEO EAL Djohan Sutanto duduk bersama Retail Asia untuk berbagi visi EAL dalam menangkap pasar yang berkembang ini.

Posisi strategis

EAL, beroperasi di bawah payung Erajaya Group, yang mengkhususkan diri dalam pemasaran, distribusi, dan membangun jaringan ritel yang kuat untuk produk gaya hidup aktif. Beragam penawaran mereka mencakup produk Internet of Things (IoT) dan ekosistemnya, perangkat gaya hidup, smart home, dan pakaian aktif yang modis.

Baik itu pelacak kebugaran termutakhir, perangkat rumah yang terhubung, atau pakaian aktif yang trendi, EAL berkomitmen untuk mengkurasi rangkaian lengkap produk berkualitas tinggi dan relevan.

Portofolio produk yang ditawarkan oleh EAL terbagi menjadi tiga kategori; ekosistem perangkat telekomunikasi, IoT, dan peralatan olahraga termasuk sport fashion outdoor yang selama ini dipercaya oleh brand global terkemuka seperti Apple, DJI, GARMIN, Google, GoPro, JBL, Marshall, Nothing, Samsung, Segway, Shokz, Sony, Xiaomi dan masih banyak lagi.

Pada saat yang sama, EAL juga mengembangkan private label dengan nama IT (Immersive Tech) untuk menghadirkan perangkat IoT dan smart home.

EAL menghadirkan produk gaya hidup aktifnya melalui jaringan outlet Urban Republic, GARMIN Brand Stores, DJI Experience Stores, JD Sports, ASICS, Urban Adventure dan lainnya dimana hingga saat ini telah beroperasi sebanyak 64 outlet di seluruh Indonesia.

“Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, seperti menempatkan outlet di titik-titik strategis seperti pusat perbelanjaan di kota-kota besar yang memiliki pengunjung tinggi, sehingga gerai EAL mudah dijangkau,” kata Djohan Sutanto kepada Retail Asia.


Memahami kebutuhan pelanggan

Pengunjung toko EAL akan segera menyadari bahwa pemikiran yang cermat dimasukkan ke dalam tata letak produk untuk memberi mereka pengalaman terbaik. Mereka juga dapat yakin bahwa di toko ritel ini, mereka dapat sepenuhnya berinteraksi dengan produk dan spesialis produk.

“[Menjadi] customer centric memang menjadi nilai yang kami dukung,” kata Djohan, menambahkan bahwa EAL memastikan memahami apa yang dibutuhkan pelanggan yang menjalani gaya hidup aktif.

Dalam hal ini, EAL tidak hanya menawarkan produk tetapi juga bertujuan menjangkau aspirasi dan preferensi konsumen Indonesia yang mencari produk yang meningkatkan gaya hidup aktif mereka. “Kami dapat belajar dari mereka tentang kebutuhan yang muncul dan dapat menawarkan produk yang relevan untuk menjawabnya,” kata Djohan.

Pelonggaran kebijakan penanganan pandemi, misalnya, memicu meningkatnya keinginan masyarakat  untuk bepergian, menciptakan permintaan akan perangkat seperti drone, action cam, kamera 3600, dan perangkat audio. EAL telah merespon tren ini dengan menawarkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Selain itu, EAL mengakui tren lari yang berkembang pesat dan telah memperluas lini produknya untuk menyertakan smart watch, produk audio, dan perlengkapan lari.

Olahraga lain yang mendapatkan popularitas adalah golf, khususnya di kalangan pemain muda. Baru-baru ini, EAL menjalin kerjasama dengan MST Golf, peritel perlengkapan golf asal Malaysia, untuk memperkenalkan produknya ke pasar Indonesia.

Selain itu, data dan analisis memainkan peran penting dalam membantu EAL memahami fenomena dan tren. Dengan menganalisis aktivitas dan diskusi masyarakat perkotaan di media sosial, EAL memperoleh wawasan berharga yang dapat mengarahkan strategi bisnis mereka.

Informasi ini memandu EAL dalam menentukan produk mana yang akan diperkenalkan dan kegiatan mana yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan target pelanggan.

Membangun komunitas

Salah satu strategi krusial yang diwujudkan oleh EAL adalah harus membangun komunitas konsumen yang memiliki minat yang sama agar lebih mudah berkomunikasi dengan mereka tentang penawaran terbaru dari brand tersebut. “Itulah sebabnya EAL terlibat aktif dan membangun komunitas olahraga atau minat khusus,” kata Djohan.

Menyadari pentingnya membina komunitas yang dinamis yang berpusat pada hobi dan minat olahraga, EAL sering menyelenggarakan kegiatan bertepatan dengan pengenalan produk yang ditawarkan oleh outlet ritel yang dikelola seperti Urban Republic.

Urban Republic Track Day adalah salah satu contoh acara yang dirancang dengan cermat untuk melayani komunitas lari. “Di sana kami memanfaatkan acara tersebut untuk memperkenalkan produk dan membangun komunitas,” kata Djohan.

Secara berkala, EAL juga menyelenggarakan Festival Urban Republic (UR) di pusat perbelanjaan yang memiliki outlet UR. Acara ini menandai ulang tahun UR dan memungkinkan pengunjung menjelajahi berbagai produk yang tersedia di UR. Festival ini menjadi bukti UR menjadi solusi satu atap untuk produk gaya hidup yang mempromosikan gaya hidup aktif dan produktif.

“Kami juga rutin mengadakan UR Amazing Race yang menawarkan permainan kompetitif yang menarik saat berolahraga. Antusiasme yang besar dari masyarakat telah mendukung kami untuk terus mengadakan acara ini secara rutin,” kata Djohan.

Pengalaman omnichannel

Mengakui peran penting teknologi dalam memberikan operasi ritel yang optimal dan kepuasan pelanggan, eksekutif puncak EAL menyoroti pentingnya pengalaman belanja omnichannel yang lancar.

“Dengan memanfaatkan infrastruktur ritel dan online kami, kami menawarkan pelanggan yang terbaik dari kedua dunia, yang memungkinkan mereka untuk menikmati keuntungan dari belanja online dan offline secara bersamaan,” kata Djohan menjelaskan.

Ia menambahkan, sejumlah layanan yang bisa dinikmati pelanggan seperti “Click ‘n Pickup” dapat memudahkan pelanggan mengambil barang di gerai fisik setelah menyelesaikan transaksi secara online.

Produk yang ditawarkan gerai EAL juga tersedia di laman e-commerce Eraspace.com sehingga pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia dapat membeli dan menunggu barang diantarkan ke rumah masing-masing. “Kami juga hadir di platform online terkemuka dengan berbagai Official Store dari berbagai brand yang kami kelola, agar dapat lebih dekat dengan konsumen kami,” kata Djohan.

Berkaca pada pencapaiannya, Djohan menekankan pentingnya mengukur variabel seperti target penjualan dan perluasan jaringan ritel EAL di Indonesia. Dia lebih lanjut menyoroti pentingnya terlibat dengan konsumen melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, di mana komentar, pertanyaan, dan saran mereka memberikan wawasan yang berharga.

Ke depan, Djohan menguraikan komitmen mereka untuk meningkatkan kehadiran fisik EAL melalui outlet ritel, memastikan pelanggan memiliki akses ke produk yang memenuhi kebutuhan gaya hidup aktif mereka sambil menikmati pengalaman belanja omnichannel yang mulus.

“Selain itu, kami akan terus memperluas bisnis kami dengan memperkenalkan lebih banyak brand kepada konsumen perkotaan di Indonesia, menawarkan rangkaian produk yang lebih luas yang sesuai dengan aspirasi dan keinginan mereka. Kami tetap membuka kemungkinan untuk menghadirkan brand active lifestyle ternama lainnya ke pasar Indonesia, serta menjajaki peluang pertumbuhan di kategori lain dalam ranah Active Lifestyle,” tutup Djohan.

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Meningkatkan penelusuran dan efisiensi manajemen inventaris dengan barcode 2D GS1

Barcode 2D ini berfungsi sebagai penyimpanan data yang kompak.

The Coffee Bean & Tea Leaf menyeimbangkan kualitas dan kenyamanan melalui produk ritel

Mereka memperluas rangkaian produk termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Ini alasan brand-brand mewah meningkatkan investasi AI

Sektor ini telah menginvestasikan lebih dari $360 juta dalam AI selama tiga tahun terakhir.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Langkah besar untuk GOPIZZA: 2.000 toko di akhir 2024

CEO GOPIZZA bertujuan menjadikan brand tersebut sebagai pizza terjangkau  dan terbaik dari Asia Tenggara ke seluruh dunia.

Peritel harus bersiap untuk ‘commerce tanpa batas’

Ahli dari KPMG memprediksi akhir dari perbedaan ritel online dan offline seiring dinamika keterlibatan konsumen.