, Malaysia
273 views
Shutterstock photo

Dampak GenAI pada ritel berkembang lebih cepat dari yang diharapkan

Peritel kini memanfaatkan GenAI untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam komunikasi, pemasaran, dan operasional.

Dampak GenAI tidak dapat dihindari dan akan mengganggu berbagai sektor, termasuk ritel, menurut Amanda Chin, partner di Bain & Company di Kuala Lumpur.

“Tidak perlu diragukan lagi bahwa GenAI bukanlah tren sesaat. Ini akan mengganggu setiap industri; ini hanya masalah kecepatan dan skala,” katanya di Retail Asia  Forum baru-baru ini.

“Kita sudah melihat dampak signifikan di industri seperti layanan keuangan, di mana manajemen pengetahuan dan nasihat sangat penting, dan ini telah mulai mempengaruhi peritel di seluruh dunia,” tambah Chin.

Dia mengamati bahwa peritel kini sedang menghadapi pertanyaan-pertanyaan mendasar terkait identifikasi kasus penggunaan yang menjanjikan, waktu implementasi yang optimal, dan kesiapan struktur organisasi yang penting.

Pergeseran ini, katanya, mencerminkan pengakuan yang semakin bertumbuh di kalangan pelaku industri akan potensi GenAI untuk menciptakan nilai yang signifikan.

Dalam laporan terbaru Bain & Company, peritel berencana memperluas investasi awal mereka dalam AI untuk mencocokkan adopsi cepat AI di kalangan konsumen. Ini menekankan potensi GenAI untuk secara substansial meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya di seluruh industri.

Mikey Vu, yang merupakan partner di retail Practice Bain & Company, menekankan pengaruh transformatif GenAI pada sektor ritel, termasuk pencarian percakapan dan aplikasi yang dipersonalisasi.

Dia mengatakan bahwa teknologi sedang mengubah lanskap ritel dengan kecepatan yang mungkin melebihi tonggak-tonggak sebelumnya seperti kemunculan ponsel pintar atau internet.

Laporan tersebut mencatat bahwa alat-alat yang didukung AI, seperti asisten belanja percakapan dan fitur pencarian yang ditingkatkan, dapat mempersonalisasi pengalaman pelanggan, dengan potensi meningkatkan pendapatan sebesar 5 hingga 10%. Selain itu, konsumen lebih percaya pada AI untuk rekomendasi belanja yang dipersonalisasi daripada untuk kasus penggunaan lainnya.

Mengambil contoh dari survei terbaru di kalangan peritel, Chin juga mengutip wawasan yang memikat tentang tren adopsi saat ini dan tujuan bisnis utama yang terkait dengan GenAI.

Mulai dari meningkatkan komunikasi dengan pelanggan hingga mengoptimalkan strategi pemasaran dan menyederhanakan operasi internal, dia mencatat bahwa peritel secara strategis memanfaatkan GenAI untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam lingkungan pasar yang dinamis saat ini.

Untuk menyederhanakan lanskap multifaset aplikasi GenAI, Chin mengkategorikan mereka ke dalam tiga area utama: meningkatkan keterlibatan pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun model bisnis yang tangguh.

Dia menyoroti evolusi cepat persepsi seputar GenAI, dengan menekankan pergeseran dari eksplorasi hati-hati menjadi adopsi yang percaya diri dalam sektor ritel.

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Kafe dalam toko di Singapura mungkin segera mencapai titik jenuh

Jika setiap peritel memiliki kafe sendiri, maka itu bisa jadi tidak lagi istimewa.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.

Blind Box memacu pertumbuhan koleksi mainan di Pasar Asia-Pasifik

Konsumen terus membeli hingga mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Peritel membutuhkan lebih dari sekadar layanan personal untuk bertahan

Konsumen semakin tidak menoleransi pengalaman yang dipersonalisasi secara generik dan tidak autentik.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.