, Indonesia
833 views
President Director Lippo Malls Indonesia, Marlo Budiman

Lippo Malls menyesuaikan diri dengan perubahan preferensi konsumen

Lebih dari 60% pengunjung mal mereka berasal dari generasi muda.

DI masa-masa ketika preferensi konsumen terus berubah, lanskap ritel dipaksa untuk mengalami transformasi signifikan.

Dengan tekad dan visi yang jelas, Marlo Budiman, Direktur Utama Lippo Malls Indonesia (LMI), memimpin upaya dalam menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Dalam wawancara dengan Retail Asia,d ia menguraikan strategi proaktifnya untuk mengembangkan toko fisik agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang dinamis.

Memahami dinamika pelanggan

Marlo menekankan pentingnya memahami siapa pelanggan untuk merumuskan strategi yang efektif. "Mengetahui siapa pelanggan Anda sangat penting untuk menentukan strategi yang tepat yang akan kami tetapkan," kata Budiman.

Dia menunjukkan bahwa lebih dari separuh populasi Indonesia terdiri dari Generasi Milenial dan Gen Z, yang merupakan pengambil keputusan dan konsumen yang krusial.

LMI terus melakukan analisis pelanggan internal yang menunjukkan lebih dari 60% pengunjung mal mereka berasal dari generasi muda

Memanfaatkan data analitik

“Penting bagi kami memahami karakteristik dan perilaku Generasi Z dan Milenial,” kata Budiman, menyoroti bahwa kelompok-kelompok ini adalah konsumen yang terinformasi yang mencari pengalaman berbelanja baik secara online maupun di toko fisik.

Data analitik memainkan peran penting dalam menyesuaikan pengalaman ritel untuk memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus berkembang. LMI telah memanfaatkan wawasan konsumen untuk beradaptasi dan berinovasi.

Sebagai contoh, di Lippo Plaza Sidoarjo, data menunjukkan dominasi keluarga muda dalam radius 3-5 km. Wawasan ini memicu perombakan strategis, mengubah mal untuk fokus pada hiburan dan pilihan makan yang ramah keluarga, yang menghasilkan peningkatan traffic pengunjung hingga tiga kali lipat.

Berintegrasi dengan tren yang dinamis

Integrasi yang berhasil dari tren pelanggan yang dinamis ke dalam lingkungan ritel adalah kunci. Budiman membagikan beberapa inisiatif, seperti konser musik dan festival K-Pop, yang terbukti menarik perhatian Milenial dan Gen Z. “Live music dan kegiatan yang mengikuti tren mode sangat resonan dengan demografis target kami,” jelasnya.

Acara seperti konser “Starry Night” bersama Tiara Andini dan “Nostalgia The 90s Vibes” bersama Basejam telah sangat populer.

Fenomena K-Pop juga telah diterima dengan baik, dengan acara seperti Festival “Daebak K-Pop” di Lippo Mall Puri yang menarik kerumunan besar. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan traffic pengunjung tetapi juga meningkatkan pengalaman berbelanja secara keseluruhan dengan menyelaraskan dengan tren budaya kontemporer.

Mengadopsi teknologi

Teknologi dan solusi digital sangat penting dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dan mendorong traffic ke toko fisik. Aplikasi loyalitas pelanggan LMI, STYLES, adalah bukti pendekatan ini.

“STYLES adalah aplikasi hadiah loyalitas pelanggan pertama di Indonesia, terintegrasi dengan lebih dari 50 mal Lippo,” kata Budiman. Aplikasi ini menawarkan hadiah, diskon eksklusif, dan pembaruan tentang promosi dan acara, menjadikan berbelanja lebih nyaman dan bermanfaat bagi pelanggan setia.

Selain itu, LMI telah menerapkan alat digital untuk kampanye pemasaran dan survei kepuasan pelanggan. Contoh notable adalah program “Parkir Gratis,” di mana pelanggan dapat menebus parkir gratis dengan memindai kode QR atau melakukan transaksi di tenant mitra.

Mengatasi tantangan

Menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan yang dinamis membawa tantangan tersendiri. “Tantangan terbesar adalah menjadi cukup gesit untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku pelanggan yang dinamis,” akui Budiman.

Penelitian konsumen dan pasar yang terus menerus, mengeksplorasi alat digital, dan memberdayakan staf untuk menjadi fleksibel adalah beberapa strategi yang diterapkan LMI untuk tetap unggul.

Dengan memahami pelanggan mereka, memanfaatkan data analitik, mengintegrasikan tren dinamis, mengadopsi teknologi, dan mengatasi tantangan, LMI menetapkan tolok ukur di industri ritel.

“Konsumen sekarang mencari lebih dari sekadar produk; mereka menginginkan pengalaman yang berkesan dan layanan pribadi,” kata Budiman.

 

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Kafe dalam toko di Singapura mungkin segera mencapai titik jenuh

Jika setiap peritel memiliki kafe sendiri, maka itu bisa jadi tidak lagi istimewa.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.

Blind Box memacu pertumbuhan koleksi mainan di Pasar Asia-Pasifik

Konsumen terus membeli hingga mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Peritel membutuhkan lebih dari sekadar layanan personal untuk bertahan

Konsumen semakin tidak menoleransi pengalaman yang dipersonalisasi secara generik dan tidak autentik.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.