, Indonesia
770 views
President Director Lippo Malls Indonesia, Marlo Budiman

Lippo Malls menyesuaikan diri dengan perubahan preferensi konsumen

Lebih dari 60% pengunjung mal mereka berasal dari generasi muda.

DI masa-masa ketika preferensi konsumen terus berubah, lanskap ritel dipaksa untuk mengalami transformasi signifikan.

Dengan tekad dan visi yang jelas, Marlo Budiman, Direktur Utama Lippo Malls Indonesia (LMI), memimpin upaya dalam menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Dalam wawancara dengan Retail Asia,d ia menguraikan strategi proaktifnya untuk mengembangkan toko fisik agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang dinamis.

Memahami dinamika pelanggan

Marlo menekankan pentingnya memahami siapa pelanggan untuk merumuskan strategi yang efektif. "Mengetahui siapa pelanggan Anda sangat penting untuk menentukan strategi yang tepat yang akan kami tetapkan," kata Budiman.

Dia menunjukkan bahwa lebih dari separuh populasi Indonesia terdiri dari Generasi Milenial dan Gen Z, yang merupakan pengambil keputusan dan konsumen yang krusial.

LMI terus melakukan analisis pelanggan internal yang menunjukkan lebih dari 60% pengunjung mal mereka berasal dari generasi muda

Memanfaatkan data analitik

“Penting bagi kami memahami karakteristik dan perilaku Generasi Z dan Milenial,” kata Budiman, menyoroti bahwa kelompok-kelompok ini adalah konsumen yang terinformasi yang mencari pengalaman berbelanja baik secara online maupun di toko fisik.

Data analitik memainkan peran penting dalam menyesuaikan pengalaman ritel untuk memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus berkembang. LMI telah memanfaatkan wawasan konsumen untuk beradaptasi dan berinovasi.

Sebagai contoh, di Lippo Plaza Sidoarjo, data menunjukkan dominasi keluarga muda dalam radius 3-5 km. Wawasan ini memicu perombakan strategis, mengubah mal untuk fokus pada hiburan dan pilihan makan yang ramah keluarga, yang menghasilkan peningkatan traffic pengunjung hingga tiga kali lipat.

Berintegrasi dengan tren yang dinamis

Integrasi yang berhasil dari tren pelanggan yang dinamis ke dalam lingkungan ritel adalah kunci. Budiman membagikan beberapa inisiatif, seperti konser musik dan festival K-Pop, yang terbukti menarik perhatian Milenial dan Gen Z. “Live music dan kegiatan yang mengikuti tren mode sangat resonan dengan demografis target kami,” jelasnya.

Acara seperti konser “Starry Night” bersama Tiara Andini dan “Nostalgia The 90s Vibes” bersama Basejam telah sangat populer.

Fenomena K-Pop juga telah diterima dengan baik, dengan acara seperti Festival “Daebak K-Pop” di Lippo Mall Puri yang menarik kerumunan besar. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan traffic pengunjung tetapi juga meningkatkan pengalaman berbelanja secara keseluruhan dengan menyelaraskan dengan tren budaya kontemporer.

Mengadopsi teknologi

Teknologi dan solusi digital sangat penting dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dan mendorong traffic ke toko fisik. Aplikasi loyalitas pelanggan LMI, STYLES, adalah bukti pendekatan ini.

“STYLES adalah aplikasi hadiah loyalitas pelanggan pertama di Indonesia, terintegrasi dengan lebih dari 50 mal Lippo,” kata Budiman. Aplikasi ini menawarkan hadiah, diskon eksklusif, dan pembaruan tentang promosi dan acara, menjadikan berbelanja lebih nyaman dan bermanfaat bagi pelanggan setia.

Selain itu, LMI telah menerapkan alat digital untuk kampanye pemasaran dan survei kepuasan pelanggan. Contoh notable adalah program “Parkir Gratis,” di mana pelanggan dapat menebus parkir gratis dengan memindai kode QR atau melakukan transaksi di tenant mitra.

Mengatasi tantangan

Menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan yang dinamis membawa tantangan tersendiri. “Tantangan terbesar adalah menjadi cukup gesit untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku pelanggan yang dinamis,” akui Budiman.

Penelitian konsumen dan pasar yang terus menerus, mengeksplorasi alat digital, dan memberdayakan staf untuk menjadi fleksibel adalah beberapa strategi yang diterapkan LMI untuk tetap unggul.

Dengan memahami pelanggan mereka, memanfaatkan data analitik, mengintegrasikan tren dinamis, mengadopsi teknologi, dan mengatasi tantangan, LMI menetapkan tolok ukur di industri ritel.

“Konsumen sekarang mencari lebih dari sekadar produk; mereka menginginkan pengalaman yang berkesan dan layanan pribadi,” kata Budiman.

 

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Meningkatkan penelusuran dan efisiensi manajemen inventaris dengan barcode 2D GS1

Barcode 2D ini berfungsi sebagai penyimpanan data yang kompak.

The Coffee Bean & Tea Leaf menyeimbangkan kualitas dan kenyamanan melalui produk ritel

Mereka memperluas rangkaian produk termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Ini alasan brand-brand mewah meningkatkan investasi AI

Sektor ini telah menginvestasikan lebih dari $360 juta dalam AI selama tiga tahun terakhir.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Langkah besar untuk GOPIZZA: 2.000 toko di akhir 2024

CEO GOPIZZA bertujuan menjadikan brand tersebut sebagai pizza terjangkau  dan terbaik dari Asia Tenggara ke seluruh dunia.

Peritel harus bersiap untuk ‘commerce tanpa batas’

Ahli dari KPMG memprediksi akhir dari perbedaan ritel online dan offline seiring dinamika keterlibatan konsumen.