, Philippines
665 views
File photo

Lazada Filipina fokus memenuhi semua kebutuhan e-shopper

Shopper membeli berbagai barang dari kebutuhan sehari-hari hingga perhiasan mewah secara daring.

 

Semakin banyak warga Filipina membeli barang bernilai tinggi secara daring, seperti kartu grafis seharga hingga $2.000, yang menunjukkan meningkatnya kepercayaan mereka terhadap platform e-commerce seperti Lazada.

Kebijakan seperti jaminan uang kembali, return dan refund, serta kepastian bahwa produk yang dibeli adalah barang asli, mendorong konsumen untuk membeli produk mahal di platform online, kata Alvin Ching, vice senior president dan head Buyer Operation di Lazada Filipina kepada Retail Asia.

Semakin banyak pembeli daring juga mulai membeli kebutuhan sehari-hari melalui Lazada daripada harus antre panjang di supermarket.

Ching juga mencatat bahwa kini pengguna menggunakan aplikasi mereka untuk mencari produk baru. “Ini menarik karena aplikasi sekarang digunakan untuk menemukan produk, bukan hanya melalui search engine,” jelasnya.

Pasar e-commerce Filipina diperkirakan akan mencapai $14,66 miliar tahun ini dan tumbuh sebesar 11,3% per tahun hingga 2029 menjadi $25,01 miliar, menurut platform intelijen bisnis asal Jerman, Statista. Sebagian besar pendapatan e-commerce global masih berasal dari Cina.

Kini orang bisa memesan hampir segala sesuatu secara daring, termasuk furnitur antik, perhiasan mewah, CPU, dan komponen komputer mahal yang sebelumnya hanya tersedia secara langsung dan membutuhkan penanganan serta keahlian khusus dalam pengiriman.

Ching mengatakan Lazada berupaya memastikan konsumen mendapatkan dukungan penuh di seluruh proses, mulai dari penemuan produk hingga layanan after sales, dengan menggunakan teknologi yang menjamin proses end-to-end berjalan mulus.

“Kami memberikan banyak dukungan kepada konsumen kami, terutama dalam tahap penemuan, karena di sinilah mereka mencoba memahami apa yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelasnya.

Ia mencontohkan fitur virtual try-on di aplikasi. Teknologi ini memungkinkan pembeli makeup mengetahui warna yang paling cocok untuk mereka melalui augmented reality.

Ada juga fitur livestreaming, yang membantu pembeli membayangkan seperti apa suatu pakaian ketika dikenakan, melalui interaksi langsung dengan presenter, ujar Ching.

“Mereka bisa menjelaskan kepada konsumen secara langsung bagaimana rasa dan fungsi produk tersebut, dan itu sangat membantu meningkatkan kepuasan pembeli,” tambahnya.

Ching mengatakan merupakan tantangan bagi Lazada untuk melebihi ekspektasi pelanggan, terutama dengan kebijakan seperti return 30 hari atau change of mind, yang tersedia untuk produk LazMall dan LazChoice.

“Lalu, bagaimana kami bisa melangkah lebih jauh dari itu?”

Ia mengatakan bahwa tantangan dalam memberikan pengalaman terbaik dengan harga terbaik bukan hanya soal memperluas operasi dan menjangkau lebih banyak shopper.

“Tujuan kami adalah agar pasar Filipina tidak lagi terlalu bergantung pada diskon, melainkan lebih berfokus pada penyediaan nilai yang  luar biasa,” kata Ching.

“Ini akan membutuhkan pendekatan yang seimbang, tetapi saya yakin kami dapat memenuhi ekspektasi konsumen yang semakin tinggi sekaligus mempertahankan komitmen kami terhadap produk yang berkualitas tinggi dan bernilai,” tambahnya.

 

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Kafe dalam toko di Singapura mungkin segera mencapai titik jenuh

Jika setiap peritel memiliki kafe sendiri, maka itu bisa jadi tidak lagi istimewa.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.

Blind Box memacu pertumbuhan koleksi mainan di Pasar Asia-Pasifik

Konsumen terus membeli hingga mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Peritel membutuhkan lebih dari sekadar layanan personal untuk bertahan

Konsumen semakin tidak menoleransi pengalaman yang dipersonalisasi secara generik dan tidak autentik.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.