, Indonesia
877 views
Photo by Tom Fisk via Pexels

Pasar e-commerce Indonesia akan tumbuh sebesar 15,5% pada 2024

Hal ini didorong oleh peningkatan penggunaan internet dan smartphone,pendapatan, dan opsi pembayaran online yang aman.

Pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan melonjak sebesar 15,5% pada 2024, didorong oleh pergeseran menuju belanja online, menurut GlobalData.

Pasar mengalami kenaikan sebesar 18,3% pada 2023, mencapai $37,6 miliar (IDR573 triliun), dengan proyeksi akan mencapai $43,4 miliar (IDR661,9 triliun) tahun ini.

Menurut Poornima Chinta, Analis Senior Perbankan dan Pembayaran di GlobalData, faktor-faktor seperti peningkatan penggunaan internet dan smartphone, peningkatan pendapatan, dan opsi pembayaran online yang aman mendorong pertumbuhan ini.

Selain itu, acara belanja online tahunan seperti Black Friday, Cyber Monday, dan Hari Jomblo telah meningkatkan aktivitas e-commerce di negara ini.

Pertumbuhan ini meluas ke kota-kota kecil, dengan kota tier 2 dan tier 3 mengalami adopsi e-commerce yang signifikan, didukung oleh perbaikan infrastruktur digital dan logistik.

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), juga meningkatkan penjualan setiap tahunnya. Pada  2023, penjualan selama Harbolnas melonjak 13% YoY menjadi $1,7 miliar (IDR25,7 triliun).

Selain itu, solusi pembayaran alternatif juga mendominasi lanskap e-commerce, menguasai 42,4% dari total transaksi pangsa pasar pada 2023 yang dipimpin oleh platform-platform seperti OVO, Go Pay, dan Dana.

MORE LIKE THIS: India's urban e-commerce thriving amidst economic challenges: report

Kemudian ada transfer bank yang menyumbang 30,2% dari total transaksi, sementara kartu, baik kredit maupun debit, mewakili 17,4%.

Namun, transaksi tunai masih ada, menyumbang lebih dari 10% dari pembelian e-commerce, terutama di antara populasi yang tidak memiliki rekening bank dan yang tinggal di daerah pedesaan.

Ke depan, GlobalData memproyeksikan trajektori pertumbuhan yang terus berlanjut, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 12,4% yang diharapkan antara 2024 dan 2028.

“Solusi pembayaran alternatif diharapkan terus memimpin, didorong oleh preferensi yang berkembang untuk solusi pembayaran yang cepat dan nyaman di kalangan demografis yang lebih muda,” kata Chinta.

 

Follow the link for more news on

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Meningkatkan penelusuran dan efisiensi manajemen inventaris dengan barcode 2D GS1

Barcode 2D ini berfungsi sebagai penyimpanan data yang kompak.

The Coffee Bean & Tea Leaf menyeimbangkan kualitas dan kenyamanan melalui produk ritel

Mereka memperluas rangkaian produk termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Ini alasan brand-brand mewah meningkatkan investasi AI

Sektor ini telah menginvestasikan lebih dari $360 juta dalam AI selama tiga tahun terakhir.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Langkah besar untuk GOPIZZA: 2.000 toko di akhir 2024

CEO GOPIZZA bertujuan menjadikan brand tersebut sebagai pizza terjangkau  dan terbaik dari Asia Tenggara ke seluruh dunia.

Peritel harus bersiap untuk ‘commerce tanpa batas’

Ahli dari KPMG memprediksi akhir dari perbedaan ritel online dan offline seiring dinamika keterlibatan konsumen.