, Indonesia
1117 views
Edwin Cheah, President Director of MR.DIY Indonesia

MR.DIY berekspansi jauh ke pinggiran kota Indonesia

Perusahaan telah tumbuh menjadi lebih dari 850 cabang hanya dalam tujuh tahun.

MR.DIY tengah melakukan ekspansi ke Indonesia, bahkan menjangkau wilayah pinggiran kota, sebagai bagian dari strategi bisnisnya untuk melayani lokasi-lokasi yang belum terjangkau oleh toko-toko besar lain yang menjual produk perbaikan rumah.

“Ekspansi ke wilayah pinggiran memungkinkan kami untuk melayani basis pelanggan yang lebih luas sambil tetap mempertahankan nilai-nilai inti kami,” kata Edwin Cheah, Presiden Direktur MR.DIY Indonesia kepada Retail Asia.

Sejak membuka toko pertamanya di Indonesia pada 2017, MR.DIY telah berkembang pesat menjadi lebih dari 850 cabang, termasuk yang berada di wilayah pinggiran. Kini, perusahaan memiliki 4.000 toko di seluruh dunia.

MR.DIY Indonesia membuka toko di dekat kawasan pemukiman untuk memaksimalkan kenyamanan. “Tujuan kami adalah membawa produk-produk esensial lebih dekat kepada semua orang, termasuk keluarga yang tinggal di daerah pinggiran,” kata Cheah.

Lebih dari setengah karyawannya berasal dari luar Pulau Jawa. “Merekrut tenaga kerja lokal di wilayah pinggiran memperkuat hubungan kami dengan komunitas serta mendukung pertumbuhan lapangan kerja,” tambahnya.

Menjaga ketersediaan stok di toko-toko pinggiran merupakan tantangan tersendiri di Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-14 di dunia. MR.DIY bekerja sama dengan penyedia logistik lokal untuk memastikan stok tetap tinggi.

Dengan lebih dari 18.000 produk dalam 10 kategori—mulai dari perlengkapan rumah tangga dan peralatan hingga barang elektronik, furniture, dan mainan—MR.DIY menyesuaikan pilihan produknya agar sesuai dengan kebutuhan setiap komunitas. “Kami menyesuaikan penawaran kami untuk memenuhi permintaan lokal.”

“Melalui kemitraan yang kami bangun, kami mampu mengatasi hambatan logistik dan memastikan ketersediaan produk di mana pun lokasinya,” kata Cheah, seraya menambahkan bahwa hal ini menjamin customer selalu mendapatkan apa yang mereka butuhkan.

Kunci dari strategi MR.DIY di wilayah pinggiran adalah komitmennya terhadap prinsip “Always low prices,” yang menjamin konsistensi harga di seluruh toko. “Kami ingin konsumen di pinggiran kota tetap menikmati harga yang terjangkau, di mana pun mereka berada,” kata Cheah.

Meski pertumbuhan e-commerce terus meningkat, Cheah menegaskan bahwa toko fisik tetap menjadi fokus utama perusahaan. Terutama di daerah terpencil, toko fisik membantu mengurangi ketergantungan pada infrastruktur logistik. “Indonesia menghadapi tantangan logistik yang kompleks, dan akses online masih terbatas di beberapa wilayah,” kata Cheah.

“Ekspansi toko fisik adalah prioritas kami agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa terkendala jarak maupun waktu pengiriman,” kata Cheah. “Kami melihat e-commerce sebagai perkembangan positif, tetapi toko fisik tetap menjadi cara utama kami menjangkau masyarakat,” tambahnya.
 

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Kafe dalam toko di Singapura mungkin segera mencapai titik jenuh

Jika setiap peritel memiliki kafe sendiri, maka itu bisa jadi tidak lagi istimewa.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.

Blind Box memacu pertumbuhan koleksi mainan di Pasar Asia-Pasifik

Konsumen terus membeli hingga mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Peritel membutuhkan lebih dari sekadar layanan personal untuk bertahan

Konsumen semakin tidak menoleransi pengalaman yang dipersonalisasi secara generik dan tidak autentik.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.