, APAC
1122 views
Aneta Pokucinska, Managing Director of East Asia at H&M

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Brand fesyen global H&M Hennes & Mauritz AB bekerja sama dengan desainer dan influencer lokal dalam upayanya menyesuaikan strategi pemasaran dengan preferensi mode yang beragam di Asia.

“Operasional kami mencakup lebih dari 250 toko di berbagai pasar, dan kami melihat keunikan serta perbedaan budaya di masing-masing negara,” kata Aneta Pokucinska, managing director kawasan Asia Timur di H&M kepada Retail Asia.

Peritel mode asal Swedia yang terdaftar di bursa ini telah bekerja sama dengan beberapa desainer paling ternama di Asia, termasuk Anamika Khanna, desainer fesyen asal India yang dikenal atas perpaduan gaya tradisional dan kontemporer, serta desainer Korea, Rok Hwang, yang dikenal akan desain minimalis dan beraninya yang populer di kalangan generasi muda.

“Pada saat yang sama, kami juga melihat bagaimana preferensi ini meluas di berbagai pasar, di mana tren K-pop terus berkembang,” kata Pokucinska. “Kami melihat bahwa gaya yang disukai konsumen sangat beragam — mulai dari pola yang mencolok hingga gaya yang lebih tertutup di beberapa negara.”

Di 2025, H&M akan meluncurkan koleksi lokal di pasar Asia tertentu, dengan memanfaatkan tren regional yang mencakup desain elegan hingga minimalis, dengan penekanan pada budaya K-pop. Pokucinska mengatakan bahwa koleksi ini akan terbatas untuk kawasan Asia.

Pada September, H&M menghentikan target margin 10% untuk 2024 karena diskon yang lebih tinggi, peningkatan biaya, dan persaingan yang ketat yang berdampak pada laba operasional di kuartal ketiga yang berakhir di Agustus. Margin operasionalnya tercatat sebesar 5,9%, sehingga angka selama sembilan bulan mencapai 7,4%.

Menurut laporan keuangan terbarunya, H&M Group mengoperasikan lebih dari 1.000 toko di seluruh Asia, Oseania, dan Afrika. Penjualan bersih di wilayah tersebut mencapai US$658,5 juta (7,17 miliar krona) pada kuartal ketiga, turun 5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pasar fesyen global bernilai US$742,5 miliar, dengan kawasan Asia-Pasifik menyumbang 23% atau US$170,8 miliar dari total nilai tersebut pada  2024, menurut data dari Cognitive Market Research. Pengaruh media sosial dan dukungan selebriti yang terus meningkat menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.

“Asia bagi kami menjadi sumber inspirasi besar untuk inovasi di H&M,” kata Pokucinska. “Ini juga merupakan kawasan dunia yang menarik, di mana kami melihat penetrasi tinggi dari kanal digital dan perangkat seluler.”

Seiring dengan terus meningkatnya penggunaan platform digital, H&M memfokuskan perhatiannya pada pasar seperti Korea Selatan, di mana pengaruh K-pop terhadap mode global tak terbantahkan, tambah Pokucinska.

Singapura juga menjadi pasar kunci bagi brand ini, terutama dalam memperkuat strategi omnichannel-nya, termasuk fitur digital seperti ruang pas virtual berbasis augmented reality. “Kenyamanan dan pengalaman berbelanja yang mulus sangat penting di Asia, dan inilah yang sedang dijajaki oleh H&M.”

Di luar aspek desain dan teknologi, keberlanjutan juga menjadi fokus utama di H&M, didorong oleh meningkatnya permintaan dari konsumen. Perusahaan ini memiliki program daur ulang yang memungkinkan pelanggan menyumbangkan pakaian yang tidak terpakai untuk dimanfaatkan kembali.

“Produk kami dari 2023 berasal dari bahan daur ulang, dan lebih dari 84% koleksi kami diproduksi dari kain hasil daur ulang,” kata Pokucinska.
 

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Kafe dalam toko di Singapura mungkin segera mencapai titik jenuh

Jika setiap peritel memiliki kafe sendiri, maka itu bisa jadi tidak lagi istimewa.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.

Blind Box memacu pertumbuhan koleksi mainan di Pasar Asia-Pasifik

Konsumen terus membeli hingga mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Peritel membutuhkan lebih dari sekadar layanan personal untuk bertahan

Konsumen semakin tidak menoleransi pengalaman yang dipersonalisasi secara generik dan tidak autentik.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.