
Samsonite memanfaatkan data untuk tingkatkan penjualan
Produsen koper asal AS ini meningkatkan saluran daring untuk mendorong pendapatan di Asia Tenggara.
Samsonite menggunakan analitik data untuk memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi berdasarkan perilaku penelusuran dan riwayat pembelian guna terhubung dengan konsumen secara lebih efektif.
Produsen dan peritel koper premium asal Amerika Serikat ini semakin memfokuskan diri pada e-commerce dalam upayanya meningkatkan penjualan di kawasan Asia Tenggara, kata Satish Peerubandi, regional manager Asia Tenggara Samsonite, kepada Retail Asia.
Dia mengatakan bahwa perusahaan juga memperluas jangkauan pemasaran digitalnya, dengan berinvestasi pada platform di luar Google, Meta, dan TikTok guna meningkatkan visibilitas dan keterlibatan.
Samsonite telah bermitra dengan raksasa e-commerce regional seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia untuk meningkatkan visibilitas di ruang daring yang sudah akrab bagi konsumen, kata Peerubandi. Upaya-upaya ini telah membantu meningkatkan penjualan daring, yang kini menyumbang sekitar 15–20% dari total pendapatan.
Penjualan bersih Samsonite naik 15,8% secara tahunan menjadi USD 948,5 juta pada kuartal keempat 2023, didorong oleh lonjakan pendapatan sebesar 40,6% di Asia.
Pertumbuhan penjualan di Asia Tenggara, terutama di pasar seperti Malaysia dan Indonesia, telah melampaui tingkat sebelum pandemi. “Asia Tenggara telah mempertahankan pertumbuhan yang kuat dalam jangka waktu panjang, dengan permintaan pasca pandemi yang semakin mempercepat tren ini,” kata Peerubandi.
Asia Tenggara, dengan pasar e-commerce yang berkembang pesat, mendorong mereka untuk memprioritaskan strategi omnichannel guna terhubung dengan konsumen di berbagai titik kontak daring dan luring, tambahnya.
Dia mencatat bahwa meskipun belanja daring terus meningkat, ritel konvensional tetap penting, terutama dalam segmen produk gaya hidup dan mewah. “Relevansi ini bertahan karena kami mampu mengoptimalkan toko fisik dengan mengintegrasikan elemen pengalaman, seperti opsi kustomisasi dan fitur endless aisle.”
Produk-produk Samsonite juga telah disesuaikan dengan selera lokal di Asia Tenggara. Di Indonesia, misalnya, terdapat tren yang meningkat terhadap clutch dan tas crossbody, sementara di Singapura — tempat konsumen menghargai kualitas premium — brand ini fokus pada bahan berkualitas tinggi dan garansi yang lebih lama.
Pasar koper dan tas di Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,44% per tahun hingga mencapai penjualan sebesar USD 17,37 miliar pada 2029, menurut platform data daring asal Jerman, Statista.
Selama setahun terakhir, Samsonite mencatat adanya pergeseran prioritas konsumen ke produk perjalanan yang berkualitas tinggi dan bergaya. “Tren ini terlihat dari meningkatnya kemauan konsumen untuk terlibat dengan brand perjalanan berkualitas tinggi, baik melalui interaksi di media sosial maupun pengalaman langsung di toko,” kata Peerubandi.
“Meski ekspektasi inti terhadap merek perjalanan tetap relatif stabil, permintaan terhadap koper yang berkualitas premium, ringan, tahan lama, dan modis terus mengalami peningkatan,” tambahnya.
Dia menambahkan konsumen semakin mengutamakan produk yang menggabungkan fungsi dan gaya. “Di Asia Tenggara — kawasan yang dikenal akan kepekaan fesyennya — koper dan tas dipandang bukan sekadar perlengkapan perjalanan, tetapi juga sebagai pernyataan personal style.”
Produk-produk yang sejalan dengan tren fesyen kontemporer dan mencerminkan nilai-nilai pribadi, termasuk keberlanjutan, semakin diminati. “Terdapat preferensi yang berkembang terhadap brand-brand yang menginspirasi, membangun rasa kebersamaan, dan menunjukkan tanggung jawab terhadap lingkungan,” kata Peerubandi.
“Kami semakin banyak mengintegrasikan bahan dan praktik berkelanjutan ke dalam lini produk kami, seiring dengan meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan konsumen Asia Tenggara,” tambahnya.
Meski produk koper tanpa brand masih umum ditemukan di pasar seperti Indonesia dan Filipina, dia mengatakan bahwa masuknya lebih banyak brand profesional turut memajukan sektor ini.
Pemulihan perjalanan pasca pandemi di kawasan ini menjadi peluang pertumbuhan yang signifikan bagi Samsonite, kata Peerubandi, seraya menambahkan bahwa mereka akan terus memprioritaskan pengalaman customer — mulai dari toko ritel dan platform daring hingga layanan after-sales.