Sektor minuman panas di Indonesia tumbuh hampir 8% hingga 2027
Ini berkat peningkatan mobilitas luar ruangan dan pemulihan pariwisata, GlobalData melaporkan.
Sektor minuman panas di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 7,9% tingkat pertumbuhan tahunan gabungan menjadi $4,4 miliar selama 2022 hingga 2027, GlobalData melaporkan.
Hal ini akan didorong oleh meningkatnya mobilitas di luar ruangan serta meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara.
“Dengan konsumen kembali ke tempat kerja dan lembaga pendidikan mereka, makan di luar atau bersosialisasi di kedai teh dan kafe akan menjadi lebih sering, maka konsumsi minuman panas di tempat di Indonesia semakin cepat,” kata Tim Hill, Key Account Director di GlobalData Singapore.
“Dinamika lokal akan meningkat lebih jauh setelah pihak berwenang menarik kembali semua pembatasan perjalanan COVID-19 dan sektor pariwisata pulih sepenuhnya. Meskipun Indonesia merupakan produsen utama teh dan kopi global, nilai penjualannya sangat rendah karena produk yang lebih murah mendominasi pasar massal, sementara daun teh dan biji kopi berkualitas tinggi diekspor.”
Read more: Hot drinks sector in Indonesia to grow nearly 8% through 2027
Dia menambahkan, meski inflasi pangan tinggi, penjualan sektor ini akan terus membaik, terutama karena teh hitam dan kopi instan yang harganya terjangkau.
Di seluruh sektor, GlobalData mencatat bahwa kategori teh panas akan mencatatkan tingkat pertumbuhan tercepat sebesar 8,5%, sedangkan kopi panas dan minuman panas lainnya kemungkinan akan mencatat 7,6%.