, APAC
124 views
Logo from Amazon.

How Amazon prevents counterfeit products on its platform

It stopped six million fake products from being sold in 2022.

Amazon was able to prevent six million counterfeit products from being sold on its platform and resold elsewhere globally in 2022.

In a statement, Amazon said it was able to stop the entry of counterfeit items through its seller verification process which included a one-on-one interview with prospective sellers through video calls, along with machine learning-based detection.

It prohibited more than 800,000 attempts to create new selling accounts, a decline from 2.5 million in 2021.

READ MORE: Amazon India integrates logistics network with ONDC

The company also continued improving its automated protection technologies by partnering with brands enrolled in Brand Registry. The data they provide reduces the need for brands to find and report infringements.

Amazon also holds counterfeiters accountable last year by suing or referring for investigation over 1,300 individuals in the US, UK, EU and China.

It also partnered with the US Chamber of Commerce and the US Customs and Border Protection to craft campaigns that will educate consumers about shopping safely, avoiding fake products, and the dangers of buying counterfeits.

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.

Urban Revivo membuka cabang terbesar di Bangkok

Peritel fast fashion asal Cina ini membuka toko seluas 3.

Samsonite memanfaatkan data untuk tingkatkan penjualan

Produsen koper asal AS ini meningkatkan saluran daring untuk mendorong pendapatan di Asia Tenggara.

Belanja hyper-personalisasi jadi tren utama di Asia Tenggara

Data dan analitik memungkinkan brand mengoptimalkan pengalaman shopper baik secara daring maupun di toko fisik.

SSI Group meningkatkan investasi dalam ritel terpadu

Perusahaan yang menaungi brand-brand seperti Hermes dan Cartier ini sedang menyempurnakan omnichannelnya.

Peritel Asia-Pasifik manfaatkan subscriber untuk dorong pertumbuhan

Subscription menjadi sumber pendapatan yang stabil selama masa penurunan ekonomi.