, APAC
Photo by Оля Жеребцова via Pexels

Global eyewear market to hit $335.9b in 2030

It will be driven by fashion trends and tech innovation

The global eyewear market is projected to reach $335.9b by 2030, growing at a CAGR of 8.6% from 2025 to 2030, according to Grand View Research, Inc.

The report said that eyewear has shifted from a functional necessity to a fashion statement, driving demand for stylish, customisable, and designer frames. Consumers now seek products that match their personal style, boosting market growth.

Rising awareness of eye health is also contributing to increased sales. People are more likely to invest in quality eyewear and undergo regular eye checkups, partly due to government-led awareness campaigns. Sunglasses are in high demand for both UV protection and style.

Additionally, technology is playing a key role. With more screen time, demand for blue light-blocking glasses is rising. Smart eyewear, including AR and VR capabilities, is also gaining traction.

Major players are responding with innovation. In April 2024, Meta and EssilorLuxottica launched a new generation of Ray-Ban Meta smart glasses, featuring updated designs and Meta AI voice assistant integration.

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Kafe dalam toko di Singapura mungkin segera mencapai titik jenuh

Jika setiap peritel memiliki kafe sendiri, maka itu bisa jadi tidak lagi istimewa.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.

Blind Box memacu pertumbuhan koleksi mainan di Pasar Asia-Pasifik

Konsumen terus membeli hingga mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Peritel membutuhkan lebih dari sekadar layanan personal untuk bertahan

Konsumen semakin tidak menoleransi pengalaman yang dipersonalisasi secara generik dan tidak autentik.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.