, Singapore

Amazon reports quarter loss despite good sales

Internet retail titan Amazon has reported a money losing quarter despite impressive growth in sales.

The US-based firm said that it had a net loss of US$126 million in the quarter that ended 30 June, widening the deficit from US$7 million in the same period a year earlier.

Sales, meanwhile, climbed to US$19.35 billion, that is a 23% rise from the second quarter of last year.

The loss came as Amazon poured money into a new Fire smartphone, original programming for its Prime subscription service, drone package delivery and other initiatives.

Amazon founder and CEO Jeff Bezos said in the earnings release: “We continue working hard on making the Amazon customer experience better and better.”

He rattled off a list of recent Amazon product or service introductions that included improved delivery operations in the US and Europe, a streaming music

service and Kindle Unlimited all-you-can-read book subscriptions.

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Foodpanda mengotomatisasi ‘dark stores’ di Singapura untuk mempercepat pengiriman

Gudang 24/7-nya memastikan pemenuhan pesanan sepanjang waktu.

Peritel Singapura masuk pasar Thailand dan Malaysia melalui Shopee dan Lazada

Menjual di platform-platform ini jauh lebih murah dibandingkan membuka toko fisik.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Rakuten menggunakan robot otonom untuk meningkatkan pengiriman tahap akhir

Mereka dapat melakukan pengiriman pada malam hari dan saat cuaca buruk berkat sensor LiDAR.

Erajaya Digital membuka toko elektronik terbesarnya

Cabang ini merupakan toko konsep ke-80 dari sekitar seribu cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pasar perawatan hewan peliharaan melejit di Singapura

Mereka menghabiskan uang untuk pelajaran renang, yoga hewan, pilates, dan lainnya.

Jaringan makanan cepat saji asal Cina membidik listing di Hong Kong

Mereka menggunakan kota ini sebagai tempat uji coba untuk ekspansi lebih lanjut ke luar negeri.