, Singapore
743 views
Photo by Alesia Kozik via Pexels

Singapore e-commerce market to reach $24.8b by 2028

It is driven by the city state's advanced tech infrastructure and consumer readiness.

The e-commerce market in Singapore is anticipated to reach $24.8b ($33.3b) by 2028, growing at an 8.9% compound annual growth rate (CAGR) between 2024 and 2028, according to GlobalData.

The report said that the market grew at a rapid 25.3% CAGR from 2020 to 2023, hitting $15.8b in 2023. This momentum is expected to continue, with e-commerce sales anticipated to increase by 11.7% in 2024.

Shivani Gupta, senior analyst at GlobalData, attributed this growth to Singapore’s advanced tech infrastructure, consumer readiness, and major online shopping events like Black Friday.

Credit and debit cards remain the dominant payment methods due to benefits like cashback and rewards, but alternative payments (Apple Pay, PayPal, Google Pay) are also on the rise. Buy now, pay later (BNPL) options, such as those from Hoolah and Atome, are also gaining traction.

In May 2023, Atome partnered with Amazon to provide a pay-in-three option for Singaporean customers.

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Kafe dalam toko di Singapura mungkin segera mencapai titik jenuh

Jika setiap peritel memiliki kafe sendiri, maka itu bisa jadi tidak lagi istimewa.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.

Blind Box memacu pertumbuhan koleksi mainan di Pasar Asia-Pasifik

Konsumen terus membeli hingga mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Peritel membutuhkan lebih dari sekadar layanan personal untuk bertahan

Konsumen semakin tidak menoleransi pengalaman yang dipersonalisasi secara generik dan tidak autentik.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.