, Malaysia
Photo from Starbucks Asia.

Starbucks Malaysia launches Signing Store in Borneo

Signing Stores create job opportunities for the deaf, and hard-of-hearing people.

Starbucks Malaysia has launched its first signing store in Borneo at Vivacity Megamall, Kuching, catering to the local community, particularly the deaf and hard-of-hearing people.

This is the third Signing Store that was launched in Malaysia.

Started in 2016, the Starbucks Signing Store creates employment opportunities and advancement for the deaf community.

ALSO READ: Starbucks Thailand targets 800 stores by 2030

"Creating a space that truly embraces diversity and empowers the Deaf and hard of hearing community has been a journey close to our hearts,” said Dato’ Sydney Quays, Chief Executive Officer of Berjaya Food Berhad and Managing Director of Starbucks Malaysia & Brunei. 

Starbucks Malaysia works with the Sawarak Society for the Deaf to provide professional Malaysian Sign Language interpretation services and to host activities for the community.

Currently, there are 20 Signing Stores globally, located in China, Indonesia, Japan, Malaysia, and the US.

Follow the link for more news on

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Toys ‘R’ Us Asia mengandalkan ‘Kidult’ untuk mendorong penjualan mainan

Remaja dan orang dewasa berusia 12 tahun ke atas semakin banyak membeli brand mainan ikonik dari era 80-an dan 90-an.

MINISO membuka toko terbesar di dunia di Jakarta

Peritel asal Cina, MINISO, menargetkan ekspansi hingga 1.

PUMA bidik konsumen muda tech-savvy di TikTok

Produsen pakaian olahraga terbesar ketiga di dunia ini memanfaatkan influencer lokal untuk terhubung dengan pasarnya.

Mengapa e-commerce perlu beralih ke prioritas yang customer-centric

Pengalaman shopper yang terintegrasi di platform fisik dan digital sangatlah penting.

Bagaimana peritel dapat sukses menjangkau pasar Gen Z yang terus berkembang

Secara global, Gen Z diperkirakan akan memiliki total pengeluaran konsumen sebesar $12 triliun pada 2030.

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Bagaimana L’Oréal memanfaatkan teknologi digital untuk menjadi ‘beauty life companion’

Menggabungkan data, kreativitas, dan teknologi mutakhir untuk membentuk ulang pengalaman konsumen.

Ayala Malls mengambil langkah berani ke arah redevelopment berteknologi tinggi

Inti dari transformasi ini adalah experiental store yang menggabungkan belanja dengan inovasi teknologi terbaru.