, India

Tata's backing offers competitive edge for India's BigBasket

The conglomerate is in the final stages of buying a 60% stake in the retailer for $1.3b.

The backing of Indian conglomerate Tata Group will be extremely valuable for online supermarket platform BigBasket as major competitors Flipkart and Amazon sharpen their focus on the food and grocery sector, according to IGD.

According to reports, Tata Group is in the final stages of offering around $1.3b to acquire a 60% stake in BigBasket. Tata is also planning to integrate BigBasket with online pharmacy 1mg, which it plans to acquire.

“If successful, shoppers will be able to buy across multiple categories in food and pharmaceutical, helping create a stronger total offer,” IGD’s senior retail analyst Francis Ramos said.

BigBasket saw a 36% rise in its revenue to $525m (INR38.18b) in FY 2020, but with overall expenses jumping 31% to $605m (INR44.11b), the retailer reported losses of 26%, equating to $97m (INR7.1b).
  

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Foodpanda mengotomatisasi ‘dark stores’ di Singapura untuk mempercepat pengiriman

Gudang 24/7-nya memastikan pemenuhan pesanan sepanjang waktu.

Peritel Singapura masuk pasar Thailand dan Malaysia melalui Shopee dan Lazada

Menjual di platform-platform ini jauh lebih murah dibandingkan membuka toko fisik.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Rakuten menggunakan robot otonom untuk meningkatkan pengiriman tahap akhir

Mereka dapat melakukan pengiriman pada malam hari dan saat cuaca buruk berkat sensor LiDAR.

Erajaya Digital membuka toko elektronik terbesarnya

Cabang ini merupakan toko konsep ke-80 dari sekitar seribu cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pasar perawatan hewan peliharaan melejit di Singapura

Mereka menghabiskan uang untuk pelajaran renang, yoga hewan, pilates, dan lainnya.

Jaringan makanan cepat saji asal Cina membidik listing di Hong Kong

Mereka menggunakan kota ini sebagai tempat uji coba untuk ekspansi lebih lanjut ke luar negeri.