, Japan
Logo from Seven & i Holdings.

Japan’s Seven & i sells Sogo & Seibu to Fortress Investment Group unit

The company aims to focus on its convenience store businesses.

Seven & i Holdings has sold all its shares in its department stores unit Sogo & Seibu Co. Ltd to Sugi Godo Kaisha, a special purpose company related to Fortress Investment Group with the transfer costing around $576,000 (JPY85m).

In a disclosure, Seven & i said this moves comes as it plans to re-invest in its convenience store (CVS) businesses which they plan to leverage as “groth driver and enhance capital returns” to its shareholdes.

ALSO READ: How beauty brands can penetrate the Japanese market

The company also aims to ramp up its strategy to be a “world-class retail group” focused on its food by proiritising the growth of its CVS businesses globally and locally.

This comes following the agreement the related parties entered last year.

$1 = JPY147.56

Follow the link for more news on

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

H&M mempekerjakan influencer lokal untuk memperkuat pemasaran di Asia

Peritel asal Swedia ini memanfaatkan pengaruh K-pop, yang pengaruhnya terhadap mode global tak terbantahkan.

Kafe dalam toko di Singapura mungkin segera mencapai titik jenuh

Jika setiap peritel memiliki kafe sendiri, maka itu bisa jadi tidak lagi istimewa.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.

Blind Box memacu pertumbuhan koleksi mainan di Pasar Asia-Pasifik

Konsumen terus membeli hingga mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Peritel membutuhkan lebih dari sekadar layanan personal untuk bertahan

Konsumen semakin tidak menoleransi pengalaman yang dipersonalisasi secara generik dan tidak autentik.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.