, China
318 views
Photo by Deva Darshan via Pexels

Sephora cuts 10% of staff in China

Over 4,000 employees in China are impacted.

Sephora, owned by luxury giant LVMH, is cutting hundreds of jobs in China as it tries to reverse its financial struggles in the world's second-largest economy, Bloomberg reported.

The job cuts affect both office and store staff, with approximately 10% of the company’s over 4,000 employees in China impacted, according to individuals who requested anonymity due to concerns over potential backlash. 

Additionally, some senior executives, including the heads of retail and e-commerce in the country, have also exited the company.

The report said that the restructuring follows the appointment of Ding Xia, former Nike Inc. Asia e-commerce chief, as Sephora's new Greater China head. The move is part of the brand’s strategy to regain its footing in the Chinese market, which is crucial for LVMH’s goal of achieving €20b ($21.3b) in global sales.

The company’s struggles in China highlight the difficulties foreign brands face in capturing market share in a rapidly changing consumer landscape, where local competitors and economic uncertainties pose significant challenges.

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.

Urban Revivo membuka cabang terbesar di Bangkok

Peritel fast fashion asal Cina ini membuka toko seluas 3.

Samsonite memanfaatkan data untuk tingkatkan penjualan

Produsen koper asal AS ini meningkatkan saluran daring untuk mendorong pendapatan di Asia Tenggara.

Belanja hyper-personalisasi jadi tren utama di Asia Tenggara

Data dan analitik memungkinkan brand mengoptimalkan pengalaman shopper baik secara daring maupun di toko fisik.

SSI Group meningkatkan investasi dalam ritel terpadu

Perusahaan yang menaungi brand-brand seperti Hermes dan Cartier ini sedang menyempurnakan omnichannelnya.

Peritel Asia-Pasifik manfaatkan subscriber untuk dorong pertumbuhan

Subscription menjadi sumber pendapatan yang stabil selama masa penurunan ekonomi.