, APAC
Photo by Sanju Pandita from Unsplash

Brands can rely on social media to prevent health misinformation: report

Around 58% of users buy products based on recommendations from medical professionals.

With consumers becoming more perceptive of information in social media, brands can utilise existing online platforms to combat misinformation.

In a report by analytics company GlobalData, 58% of global consumers tend to purchase health products based on their recommendations or endorsements from medical professionals.

However, advice from relatives and peers is even higher with 66%, whilst 30% of users would make a purchase based on social media posts or influencer recommendations, underscoring the control and legitimacy of such platforms.

ALSO READ: Alternative payments lead China's e-commerce with 67.3% share

That leaves misinformation more exposed and rampant, with false information being disseminated without vetting, fact-checking, or accountability in social media.

Around 42% have been hesitant to buy products directly through social media, due to a lack of information from sellers. Additionally, 45% of over 700 Instagram posts from influencers and brands with over 100,000 followers contain inaccurate nutrition information.

“Consumers take their health very seriously, and if brands are found to offer incorrect or misleading health advice, it can have serious consequences not only for brand image but for consumers’ health and wellbeing. Partnering with experts adds credibility and ensures that the information provided is accurate and trustworthy,” Katrina Diamonon, principal consumer analyst at GlobalData, said.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

MR.DIY berekspansi jauh ke pinggiran kota Indonesia

Perusahaan telah tumbuh menjadi lebih dari 850 cabang hanya dalam tujuh tahun.

Semakin banyak peritel Asia Tenggara yang melakukan siaran langsung

Sosial media tidak lagi sekedar tempat berbagi selfie; kini juga menjelma tempat belanja.

Ever Bilena asal Filipina memanfaatkan momentum pertumbuhan terbaru di industri kosmetik

Brand ini mengandalkan Generasi Z di tengah lanskap produk kecantikan yang berkembang pesat.

Lazada Filipina fokus memenuhi semua kebutuhan e-shopper

Shopper membeli berbagai barang dari kebutuhan sehari-hari hingga perhiasan mewah secara daring.

Peritel harus kembali meraih kepercayaan konsumen yang berhemat

Penjual perlu beradaptasi dan lebih melibatkan customer untuk mencegah penurunan penjualan.

Hong Kong K11 MUSEA menjembatani seni, budaya, dan ritel

Pengunjung menemukan brand papan atas dan karya seni setara museum di landmark ritel-budaya ini.

Toys ‘R’ Us Asia mengandalkan ‘Kidult’ untuk mendorong penjualan mainan

Remaja dan orang dewasa berusia 12 tahun ke atas semakin banyak membeli brand mainan ikonik dari era 80-an dan 90-an.