, Malaysia
Photo by Keenan Constance (Pexels).

Shake Shack to open 10 Malaysian stores by 2031

The burger stand operator is present in five Asian markets.

American burger company Shake Shack and its South Korea-based licensee SPC Group have expressed plans to open 10 Shacks in Malaysia by 2031, starting with the first Shack in 2023, the company announced in a news release.

The new agreement is set to raise the total number of contracted Shake Shacks with SPC Group to 45 by 2031. Currently, SPC Group has 30 brands and over 7,000 stores worldwide, including five markets in Asia.

Shake Shack is a modern day “roadside” burger stand that showcases its 100% natural Angus beef burgers, chicken sandwiches and flat-top Vienna beef dogs, spun-fresh frozen custard, crinkle cut fries, craft beer and wine.

Since the original Shack opened in 2004 in New York City’s Madison Square Park, the company has expanded to more than 350 locations in 30 US States and the District of Columbia, including more than 120 international locations including London, Hong Kong, Shanghai, Singapore, Philippines, Mexico, Istanbul, Dubai, Tokyo, and Seoul.

Follow the link for more news on

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Pasar perawatan hewan peliharaan melejit di Singapura

Mereka menghabiskan uang untuk pelajaran renang, yoga hewan, pilates, dan lainnya.

Jaringan makanan cepat saji asal Cina membidik listing di Hong Kong

Mereka menggunakan kota ini sebagai tempat uji coba untuk ekspansi lebih lanjut ke luar negeri.

Turis dari Shenzhen mendorong permintaan ritel di Hong Kong

Kebijakan masuk yang lebih longgar menguntungkan sektor-sektor terkait pariwisata.

Brand Thailand beralih ke Influencer dalam membuat hype dan meningkatkan profit

Bisnis lokal berada di bawah tekanan untuk bersaing dengan Temu, Shein, dan TikTok Shop.

Lebih banyak peritel di Asia Tenggara melirik kasir self-checkout

Shopper muda dan penetrasi smartphone yang tinggi mendorong tren ini.

‘K-beauty’ menguasai dunia skincare

Produk dengan bahan alami Korea sangat diminati di Cina dan AS.