, APAC
143 views
Press photo (Richemont)

Montblanc taps Giorgio Sarné as CEO

He has served as brand president and CEO of Stuart Weitzman at Tapestry Group for the past four years.

Montblanc has announced the appointment of Giorgio Sarné as its new CEO, effective 15 November.

Sarné, a graduate of Bocconi University and HEC Paris, brings over 20 years of experience in the luxury sector. He has held senior positions at notable brands, including Veuve Clicquot and TAG Heuer. Most recently, he served as Brand President and CEO of Stuart Weitzman at Tapestry Group for the past four years.

"I am deeply honored and excited to step into the role of CEO at Montblanc, a Maison renowned for its excellence in craftsmanship and innovation,” said Sarné. “I look forward to working closely with the talented teams at Montblanc to further nourish and celebrate the Culture of Writing globally.”

Swarovski menguasai TikTok untuk perluas skala luxury di kalangan Gen Z

Produsen Kristal asal Austria ini bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pasar Singapura.

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Kawan Lama Indonesia mengaburkan batas antara belanja online dan offline

Pengunjung  platform e-commerce grup, Ruparupa.

Mal-mal di Filipina menarik pengunjung dengan pengalaman liburan yang lengkap

Pengunjung diperkirakan akan datang setelah jam kantor hingga larut malam.

Urban Revivo membuka cabang terbesar di Bangkok

Peritel fast fashion asal Cina ini membuka toko seluas 3.

Samsonite memanfaatkan data untuk tingkatkan penjualan

Produsen koper asal AS ini meningkatkan saluran daring untuk mendorong pendapatan di Asia Tenggara.

Belanja hyper-personalisasi jadi tren utama di Asia Tenggara

Data dan analitik memungkinkan brand mengoptimalkan pengalaman shopper baik secara daring maupun di toko fisik.

SSI Group meningkatkan investasi dalam ritel terpadu

Perusahaan yang menaungi brand-brand seperti Hermes dan Cartier ini sedang menyempurnakan omnichannelnya.

Peritel Asia-Pasifik manfaatkan subscriber untuk dorong pertumbuhan

Subscription menjadi sumber pendapatan yang stabil selama masa penurunan ekonomi.